Leuwiliang | Jurnal Bogor
Jalan nasional tepatnya di Cibeber, Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang kondisinya di keluhkan oleh pengguna jalan, akibat banyaknya aktivitas truk pengangkut tanah usut punya usut berasal dari penambangan galian C ilegal yang tidak jauh dari jalan tersebut.
Hal itu, di katakan oleh Ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerakan Nasional Padjajaran (Genpar) Sambas Alamsyah, bahwa aktivitas penambangan galian ilegal C (tanah merah) yang sudah beroperasi sekitar tiga tahun yang lalu. Hingga saat ini aktivitas galian tersebut masih beroperasi.
“Mereka ini kucing-kucingan dengan petugas, waktu tahun 2021 BPPHLHK dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor sudah verifikasi lapangan, namun mereka tidak beroperasi,” katanya.
Sambas menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan surat pengaduan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 silam. Bahkan, aduannya itu sudah diterima dan diregistrasi sesuai bukti dengan nomor #210438.
Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara bersama dengan dinas lingkungan hidup Kabupaten Bogor telah melakukan verifikasi lapangan pada 3-5 Agustus 2021.
Hasil verifikasi penanganan aduan terkait substansi pelanggaran perijinan dan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dinyatakan terbukti bahwa aktivitas galian itu tidak memiliki dokumen lingkungan dan ijin lingkungan.
“Mereka ini tidak memiliki izin kegiatan tambang galian jenis C. pertama mereka ini sudah menyalahi Perbup, karena Armada ini pagi hari sampai siang sudah mulai beroperasi,” ucap Sambas, saat dihubungi, Rabu (5/04/2023).
Jadi kata, Sambas yang menjadi dasar pihaknya adalah surat dari Kementerian Lingkungan Hidup. Sambas mendesak Satpol-PP Kabupaten Bogor dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
“Pol PP Kabupaten Bogor ini tutup mata, seharusnya mereka melakukan penertiban kaitan dengan tugas pungsi mereka,” tegas Sambas.
Sebelumnya diberitakan, pengguna jalan Muhammad Farhan (35) mengaku terganggu dengan adanya aktivitas truk angkutan truk tanah tersebut. “Jelas terganggu lah, lihat saja jalannya jadi kotor begini akibat keluar masuk truk tanah. Saya hampir setiap hari melintasi jalan ini, bahkan kemarin ada ibu-ibu bawa anaknya jatoh dari motor, untung aja jalan pas sepi,” katanya, Selasa (4/4).
** Andres