Nanggung | Jurnal BogorÂ
Timun suri biasanya di bulan Ramadhan menjadi buah andalan yang digandrungi masyarakat. Buah yang tak lepas dari menu buka puasa. Karena dapat menyegarkan terlebih dijadikan campuran minuman yang manis.
Namun, di bulan suci ramadhan 1444 hijriah ini peminat untuk buah timun suri terbilang sepi. Hal itu diakui oleh para petani buah timun suri warga Batu tulis, Nanggung, Kabupaten Bogor.
Para petani hanya panen untuk dibagikan ke tetangga. Tidak seperti biasanya para petani menjual ke pasar atau ke tengkulaknya.
“Saat ini peminat timun suri menurun, sehingga kita panen lebih banyak dibagikan ke tetangga,” kata salah satu petani, Abah kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Biasanya kata dia, hasil panen selain dijual ke pasar juga didagangkan di lapak, tidak untuk bulan Ramadhan tahun ini para petani harus gigit jari.
“Mungkin dampak Covid-19 masih terasa. Karena penjual timun suri biasanya sering bermunculan dari dua hari sebelum puasa, ini mah sepi dari awal sampe sekarang,” papar Abah.
Hal itu juga diakui oleh pedagang lapak buah timun suri Andi, yang mana dalam satu hari dirinya hanya terjual 5 kilogram. Menurut dia, sepinya peminat buah musiman ini tidak seperti biasanya.
“Biasanya lapak pedagang timun suri sampe berjejer di pinggir jalan ini, kalau sekarang cuman satu dua,” pungkasnya.
** AndresÂ