Purwakarta | Jurnal Bogor
Bulan Ramadhan 1444 H segera tiba. Umat Islam di seluruh Indonesia bersiap menyambutnya. Guna memastikan pasokan, ketersediaan dan harga bahan pokok selama Ramadhan Kementerian Pertanian (Kementan) mengecek secara langsung ke Pasar Induk Cikopo, Pasar Senen Leuwipanjang dan Pasar Rebo di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Selasa (20/3).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan Presiden Joko Widodo menugaskan Kementerian Pertanian turun kelapangan guna memvalidasi data.
” Mohon dukungannya agar pemerintah selalu dapat melayani masyarakat dengan baik, utamanya untuk menyediakan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, ” ujarnya.
Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengutarakan bahan pokok sangat dibutuhkan selama Ramadan serta hari raya. Karena itu, Ia terus mendorong Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan Bahan Pangan Pokok BPPSDMP bisa bekerja maksimal dan efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat.
” Bahan pokok sangat dibutuhkan selama Ramadan serta hari raya. Karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat,” ujar Dedi.
Di tiga pasar tersebut ditemukan harga beras medium di tingkat konsumen cenderung mengalami penurunan Rp. 500 hingga Rp.1.000/Kg dari sebelumnya Rp. 11.500/Kg kini rata- rata Rp. 10.500/Kg. Namun pedagang mengatakan harga masih fluktuatif sesuai situasi dan kondisi.
“ Baru dua hari belakangan ini beras medium turun. Per hari ini, yang tadinya Rp. 11.500 per kilogram menjadi Rp. 10,500 per kilogramnya, mungkin karena panen dimana – mana, “ ujar Rizal pedagang beras di pasar Senen Leuwipanjang.
Sementara pedagang beras bernama Zaenuddin di Pasar Rebo mengaku dikiosnya saat ini Ia menjual beras medium dengan harga paling murah Rp. 11.000/Kg dan premium paling mahal Rp 12.500/Kg. Penurunan dikatakan Zaenuddin dipengaruhi menurunnya konsumen membeli beras karena masyarakat Purwakarta yang sebagian besar petani, sedang panen raya. Namun Ia memprediksi harga beras akan kembali naik seiring kenaikan harga dasar gabah dan beras dan berlalunya masa panen.
” Purwakarta ini berbeda dengan kota – kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Karena banyak sentra padi, maka ketika panen konsumen membeli beras akan turun, karena mereka punya banyak persediaan beras atau tetangganya yang tidak punya diberi juga hasil panen, ” tuturnya.
Dari hasil pantauan, sayuran seperti cabai merah naik dari Rp. 35.000/Kg sekarang Rp. 45.000/Kg, bawang merah dari Rp. 30.000/Kg menjadi Rp. 35.000/Kg, Bawang putih Rp. 33.000 – Rp. 35.000/Kg. Selain sayuran daging sapi juga turut naik Rp. 10.000 dari Rp. 130.000 ke Rp. 140.000/Kg, daging ayam potong, asalnya Rp. 32.000/Kg menjadi Rp. 35.000/Kg dan telur ayam dari Rp. 29.000 saat ini Rp. 30.000 – 31.000/Kg. Untuk harga cabai rawit merah yang beberapa hari lalu sempat menembus angka Rp. 90.000/Kg kini sedikit menurun ke angka Rp. 85.000/Kg. Untuk minyak goreng baik curah maupun kemasan harga msih terbilang stabil, demikian juga gula pasir.
Kenaikan harga terjadi juga pada harga borongan sayur mayur di Pasar Induk Cikopo. Turun mengecek harga di tiga pasar tersebut Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Yusral Tahir di dampingi Kepala UPTD Pasar setempat.
Dihimpun dari laporan monitoring 12 kebutuhan pokok diperoleh informasi kenaikan harga komoditas tersebut terjadi juga di pasar tradisional pada enam Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat, yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten/Kota Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi. Kenaikan rata – rata mencapai 5 – 10 persen.
** Regi/PPMKP