27.6 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Petani Sukamakmur Diajak Pahami Cuaca

Sukamakmur | Jurnal Bogor

Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang diikuti oleh petani di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Kegiatan SLI tersebut merupakan salahatu program rutin BMKG yang dilaksanakan sejak 2011 di provinsi yang merupakan sentra pangan Indonesia sebagai bentuk pendekatan literasi iklim guna mengurangi resiko iklim ekstrem.

“SLI memberikan literasi iklim berbasis pembelajaran modul serta mengawal pemanfaatannya di sektor pertanian selama satu musim tanam pada komoditas sesuai daerah dan berbasis kebutuhan riil informasi iklim pada sektor pertanian atau dinamakan SLI Operasional (SLI-O). Literasi berguna sebagai respons adaptasi terhadap perubahan iklim dengan meningkatkan kapasitas para penyuluh petani terhadap kondisi iklim dan cara mengatasinya,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari kepada wartawan.

Menurut dia, kegiatan SLI bagi para petani di Sukamakmur berfokus pada komoditas tanaman cabai, dimana tanaman cabai merupakan komoditas strategis dan memiliki nilai ekonomis tinggi serta ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian nasional.

“SLI-O Bogor diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas gabungan kelompok tani, PPL/POPT dan LSM yang berasal dari 7 Desa Sinarjaya, Sukadamai, Sukamulya, Wargajaya, Sukamakmur, Pabuaran dan Desa Sukamaju,” ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan sekolah lapang diawali dengan pemaparan materi oleh Arifin Tasrif dari Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor dimana Peserta diberikan pemahaman berupa mitigasi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terkait dengan budidaya tanaman cabai.

“Sedangkan pemateri dari Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Dhiyaur Rohman memberikan pemaparan tentang alat ukur cuaca disertai praktik pengukuran jumlah curah hujan, paparnya.

Indra mengatakan, kegiatan SLI diharapkan mampu menciptakan petani yang konsisten menghasilkan produk pertanian tanda adanya hambatan cuaca. Sehingga hasil pertanian dapat secara konsisten mengirim pasokan ke pasar dan konsumen. 

“Peran SLI-O lebih luas dengan menggandeng stakeholder yang relevan terkait pertanian mulai dari hulu hingga hilir seperti sektor air, teknologi praktis pertanian, sektor market menuju entrepreneur,” pungkasnya.

** Taufik/Nay 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles