Cisarua | Jurnal Inspirasi
Taman Safari Bogor bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia serta PT. Smelting berencana akan melakukan habituasi dan pelespasliaran satwa Biawak Komodo (Varanus Komodoensis) ke habitat aslinya yakni Kawasan Cagar Alam Wae Wuul, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara sosialisasi pelepasliaran salah satu satwa kebanggaan Indonesia ini mulai dilakukan Rabu, 8 Maret 2023.
“Komodo merupakan salah satu satwa yang masuk dalam perlindungan UU di Indonesia. Taman Safari Bogor sejauh ini dipercaya KLHK untuk melakukan pengembangan populasi dan konservasi kelestariannya. Ini adalah hasil dukungan semua pihak, tidak hanya ikhtiar Taman Safari Bogor saja,” ungkap Head of Medical Animal Taman Safari Bogor, dr. Bongot Huaso Mulia M.Sc, Sabtu (4/3/2023).
Bongot mengatakan, rencananya akan ada 6 ekor Komodo dari Taman Safari Bogor yang akan dilepasliarkan oleh KLHK bersama PT. Smelting ke Cagar Alam Wae Wuul.
“Rencananya acara utama dilaksanakan sekitar Juli 2023. Tapi sosialisasi kita geber dari Maret 2023. Kami meminta dukungan semua pihak, khususnya dari masyarakat dan media massa untuk mengampanyekan gerakan cinta satwa Komodo,” ungkap Bongot.
Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikatagorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar IUCN Red List.
Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).
Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak. Karena kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komidi untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca dan Padar. Belakangan, ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian Komodo.
“Kami tidak henti-hentinya menggalang dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintahan dan masyarakat serta kalangan-kalangan intelektual untuk turut menjaga dan melestarikan satwa Komodo. Dukungan besar PT. Smelting kepada Taman Safari Bogor dalam proses pelestarian dan pengembangbiakan harus menjadi motor penggerak entitas lain agar lebih cinta terhadap Komodo,” tandas General Manager Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan. (HONK| Humas TSI Bogor/*)