Leuwisadeng | Jurnal BogorĀ
Pemerintah Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mengaku optimistis untuk kesembuhan bayi berusia empat bulan yang didiagnosis hidrosefalus yang dialami Shalma, warga Kampung Babakan Sirna RT 02 RW 01, Desa Sadeng.
Meski demikian, Shalma anak kedua dari pasangan Siti Istianah (28) dan Burhanuddin itu masih membutuhkan penanganan yang cukup lama.
“Karena penyakit ini butuh penanganan sedikit lama. Karena operasi pun informasi dari pihak keluarga dan dari dokter harus lebih dari tiga kali operasi. Ini butuh kesabaran, tetapi kami tetap optimis Shalma bisa selesai ditangani sampai sembuh,” kata Staf Kecamatan Leuwisadeng Dede kepada Jurnal Bogor saat berkunjung ke kediaman keluarga Shalma, Kamis (23/02/23).
Menurut dia, dalam kunjungan ini pihaknya menindak lanjut dari asesmen Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM).
“Ini tindak lanjut dari IPSM untuk melihat kondisi bayi hidrosefalus,” kata Dede.
Shalma yang baru menjalani operasi satu kali itu, pihak kecamatan menjanjikan akan mengupayakan kebutuhan sang bayi.
Saat ini yang dibutuhkan oleh keluarga pasien kebutuhan sehari-hari sang bayi seperti susu dan pampers.
“Insya Allah kami upayakan semua kebutuhan, terutama bayi. Adapun pembiayaan BPJS mandiri yang sempat terkendala keuangan kita usahakan masuk ke PBI,” katanya.
Selain itu, Shalma yang membutuhkan biaya sebesar Rp80 juta untuk jalani operasi ini pun mendapat simpati dan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Galih Pakuan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) yang juga datang langsung berkunjung ke kediaman Shalma.
** Andres