31.4 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Mahasiswa STP Trisakti Bebersih Sungai Cikeas 

Cileungsi | Jurnal Bogor

Dalam mengisi program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti melakukan kegiatan bebersih Sungai Cikeas, sepanjang kurang lebih 5 kilometer dengan kedalaman sungai 1-6 meter, Sabtu (17/02).

Kegiatan bersama para pegiat lingkungan dimulai pukul 08.30, kegaiatan diawali dari Dermaga6 Vila Nusa Indah 3, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, hingga Dermaga2 Bendung Koja. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Dermaga6 hingga Dermaga2 yang menjadi titik poin akhir kegiatan susur sungai selama kurang lebih 1 jam 15 menit. 

Ketua Desa Wisata Bojongkulur Puarman mengatakan, kegiatan bebersih sungai sudah dilengkapi dengan safety untuk para peserta.

“Mulai dari penggunaan life jacket dan juga helmet, sebelum memulai kegiatan juga di perlukan warming up atau pemanasan badan yang di pandu oleh guide yang menemani selama susur sungai,” papar Puarman kepada Jurnal Bogor, Senin (20/02).

Selain bebersih sungai, sambung Puarman, kegiatan susur Sungai Cikeas menambah pengalaman baru bagi mahasiswa STP Trisakti dalam mengenal ekosistem sungai, karakter sungai serta menikmati keindahan sungai Cikeas nan asri, serta kehidupan sekitar sungai Cikeas.

“Wisata susur sungai diadakan oleh Desa Bojongkulur mempunyai tujuan selain untuk bersenang-senang tetapi ada edukasi yang bisa dipelajari ketika wisatawan yang mengikuti kegiatan susur sungai dengan apa saja yang sudah dilakukan oleh desa Bojongkulur guna untuk mencegah terjadinya banjir dan juga melestarikan sekitaran sungai dengan kegiatan bebersih sampah yang ada di sekitaran sungai,” jelas Puarman.

Puarman yang merupakan Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) memberikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut bebersih sungai guna melestarikan sungai dan menumbuhkan rasa cinta sungai.

“Apresiasi ini saya diberikan dalam bentuk cinderamata atau souvenir khas Desa Bojongkulur dari hasil olahan daur ulang sampah seperti taplak meja dan kain perca yang di produksi oleh UMKM desa Bojongkulur sendiri,” pungkasnya. 

Sementara, Ketua Kelompok KKN Mahasiswa STP Trisakti, Yemmina menyampaikan kegiatan susur sungai ini bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu kegiatan kemahasiswaan. Mengingat, Desa Bojongkulur sudah menjadi desa wisata yang dimana susur sungai menjadi salah satu potensi daya tarik wisata edukasi yang diminati. 

“Dan kami memilih Desa Bojong Kulur karena ingin berkontribusi, mengingat Desa wisata Bojongkulur yang sedang mengembangkan wisata susur sungainya,” ungkap Yemmima, Ketua kelompok KKN mahasiswa STP Trisakti.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles