Cileungsi | Jurnal Bogor
Kapok akan terjadi lagi banjir besar seperti November 2022 lalu yang terjadi di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor dan beberapa titik lokasi perumahan yang ada di Desa Situsari, Camat Cileungsi Adhi Nugraha berharap kejadian tersebut tak terjadi lagi. Dia juga meminta agar 7 perumahan segera menyerahkan fasos fasum.
“Jadi, 7 perumahan yang menjadi langganan banjir itu ada di dua desa yaitu, Desa Situsari dan Desa Cipeucang,” ucap Adhi kepada Jurnal Bogor, Kamis (16/02/22).
Menurutnya, diawali dari pembangunan Perumahan Bukit Putra, saat perumahan ini dibangun tanpa perencanaan timbul perumahan – perumahan lain sehingga penanganan pembangunan drainasenya itu hanya di sekitar perumahannya saja. Muncul perumahan – perumahan baru itu seiring adanya perubahan tata ruang dan perkembangan wilayah.
“Seperti Perumahan Panorama dan dan yang lainnya, sehingga aliran saluran drainase antar perumahan jadi terlupakan,” paparnya.
Adhi menjelaskan banjir besar pada November 2022 itu biasanya hanya sekedar air limpasan dalam kurun waktu 2 jam sudah surut, tapi saat itu air tak kunjung surut sampai dini hari. Memang saat itu debit hujan tinggi dan terus menerus, membuat air menggenang sampai jalan raya Transyogi. Sehingga mengakibatkan macet berkilo-kilometer karena banyak kendaraan yang mati mesin.
” Untuk Perumahan PS3 sendiri, jika banjir datang itu bisa mencapai ketinggian 80 centimeter,” ungkapnya.
Dari tinjauan Pemerintah Kecamatan Cileungsi, yang menyebabkan terjadinya banjir adalah saluran perumahan yang memang variatif, ada yang besar ada yang kecil. Bahkan di perumahan Bukit Putra drainasenya besar tapi membelah menjadi dua dan itu masuk ke saluran – saluran warga.
“Ini yang saya kira harus menjadi evaluasi bagi Pemerintah Daerah. Pertama terkait dengan fasos fasumnya, penyerahan proses fasos fasum kewenangannya ada di DKPP. Kami tentu saja mendorong agar pihak perumahan untuk segera menyerahkan fasos fasumnya. Mekanismenya itukan, baik yang masih ada developernya maupun yang sudah tidak ada kan sudah diatur dalam Perbup,” bebernya.
Tinggal bagaimana kita mendorong, lanjutnya, karena kedepannya masih banyak wilayah yang potensial di Kecamatan Cileungi. Pembangunan perumahan subsidi sangat dimungkinkan sekali di wilayah ini sehingga kebijakan buat Pemerintah Daerah supaya nanti kedepannya lebih memikirkan efek atau dampak terbangunnya wilayah sehingga nanti tidak ada kejadian lagi seperti Desa Situsari.
“Saya hari ini apresiasi yang sangat luar biasa buat pak Achmad Fathoni Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Kabid DKPP yang sudah mengakomodir dan merespons kebutuhan kami disini, ” cetusnya.
lebih lanjut Adi menjelaskan, salah satu poin yang harus dievalusi terkait dengan siteplan dari setiap perumahan dan untuk persoalan 7 perumahan yang sedang ditangani saat ini, masyarakat sudah membuka jalan untuk dilakukan swadaya pembuatan saluran drainase, begitupun developer yang siap menata kembali saluran drainasenya. Hanya tinggal menunggu surat persetujuan tertulis dari Pemda termasuk juga dukungan penganggaran dari dewan.
“Saya hanya berharap segera direalisasikan dan dibenahi salurannya, agar insiden November tak terjadi lagi,” pungkasnya.
** Nay