25.6 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Pembuatan JPO Sampai Pembongkaran Jembatan jadi Opsi Akses untuk Jalan Warga

Gunung Putri | Jurnal Bogor

Belum adanya solusi yang dilakukan oleh PT Parisindo yang terletak di Desa Gunung Putri, Gunung Putri, Kabupaten Bogor akan keberadaan jembatan yang dibangunnya sejak tahun 80an, membuat warga meminta bantuan Polsek Gunung Putri untuk memfasilitasi dengan pihak perusahaan.

Seperti diketahui, warga Desa Gunung Putri RT 01 dan 02, RW.13, harus jalan merunduk melewati jembatan tersebut dalam aktivitas sehari-hari.

Hadir dalam mediasi di Polsek Gunung Putri tersebut, Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat, Wakapolsek Gunung Putri, Manajemen PT.Parisindo, PT Pertamina Gas, Kadus 4 Desa Gunungputri (mewakili Kades), Ketua RW 13 Desa Gunung Putri, dan Ketua RT 01, 02,dan 03.

“Kami sudah melakukan mediasi, yang dilaksanakan di Polsek Gunung Putri. Karena lokasi tersebut terdapat 2 perusahaan yakni PT. Pertamina Gas dan PT.Parisindo, maka Kapolsek memanggil kedua belah pihak perusahaan tersebut,” papar Bhabinkamtibmas Desa Gunung Putri Bripka Andis Wiratmoko.

Adapun keinginan warga RW 13 yang meliputi RT 01,02,dan 03 kepada PT Parisindo dan PT Pertamina Gas ialah ingin memiliki akses jalan yang layak, karena saat ini warga melewati jalan gas alam dengan cara merunduk karena diatasnya ada jembatan dari PT. Parisindo.

“Dalam mediasi di Polsek tersebut, PT Parisindo memberikan usul akan membuatkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), namun belum diterima warga. Dan, PT Pertamina Gas tidak mengizinkan tanahnya untuk digali, karena dibawahnya ada Pipa Gas Alam,” papar Bripka Andis kepada Jurnal Bogor, Selasa (14/02/23).

Sehingga, sambung Bripka Andis, Alternatif usulan musyawarah adalah akan dibuatkannya jembatan jalan naik ke jembatan PT. Parisindo. Nantinya akan digambar jalan yang menghubungkan dari RT 02 ke RT 03 tapi bukan dengan dibuatkan jembatan JPO, melainkan secara landai. Sehingga warga yang berjalan kaki tetap berdiri tegak dan mobil emergency tetap bisa masuk.

“Memang ada beberapa opsi lain yang nantinya akan dicarikan mana yang terbaik dan tidak merugikan masing-masing pihak. Untuk saat ini kami masih menunggu gambar yang akan dibuatkan oleh PT Parisindo, karena dari acuan gambar tersebutlah bisa diketahui apa yang akan diberikan prasarana terhadap warga,” ujar Bripka Andis.

Sementara Kepala Desa Gunung Putri Damanhuri menyampaikan, dari hasil mediasi di Polsek, pihak desa akan menunggu hasil dari mediasi tersebut perihal tawaran yang disampaikan oleh PT Parisindo. 

“Sebetulnya jembatan tersebut sudah pasif, jadi seandainya pun dibongkar saya rasa tidak akan menimbulkan masalah untuk pihak perusahaan. Namun, kami tetap menghargai niat perusahaan untuk mencarikan alternatif jalan yang terbaik,” ungkap A Heri biasa disapa.

Namun, lanjut A Heri, jika sampai pekan depan tak jua ada keputusan dari PT.Parisindo, dia akan kembalikan lagi kepada masyarakat tindakan yang ingin diambil, karena merekalah yang merasakan dampaknya dari keberadaan jembatan PT. Parisindo tersebut.

“Pemdes hanya memfasillitasi dan mencarikan solusi, serta berupaya agar tak ada aksi,” pungkasnya.

Pihak perusahaan sendiri yakni PT. Parisindo, Basarudin melalui security saat disambangi oleh Jurnal Bogor menyampaikan bahwa pihak perusahaan menunggu surat dari Pemerintahan Desa Gunung Putri. “Kita menunggu surat dari Pemdes Gunung Putri untuk hasil selanjutnya,” kata Basarudin ditirukan oleh petugas security, saat menyampaikan melalui saluran telepon Pos Security.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles