Home News “Childfree” Keputusan untuk Hidup Tanpa Anak Setelah Menikah

“Childfree” Keputusan untuk Hidup Tanpa Anak Setelah Menikah

Bogor | Jurnal Bogor

Istilah childfree menjadi populer setelah aktivis media sosial dan penulis Gita Savitri mengungkapkan bahwa dia dan suaminya memutuskan untuk tetap tidak memiliki anak. 

Dikutip dari news.detik.com, childfree dapat diartikan sebagai keputusan untuk hidup tanpa anak setelah menikah. Ada beberapa faktor utama mengapa banyak pasangan memilih infertilitas, yang pertama adalah ketidakmauan menjadi orang tua, faktor ekonomi, faktor lingkungan bahkan faktor fisik diri dan fisik pasangannya. 

1. Isu Fisik

Misalnya dia punya penyakit keturunan atau dia secara fisik tidak bisa punya anak, cacat. Dia sendiri atau pasangannya sudah menikah karena struktur tubuhnya tetapi menyadari bahwa dia tidak mampu.

2. Kondisi Psikologis

Jadi yang tadi psikologis itu karena saya punya kelainan masalah mental jadi saya tidak mau. Saya aja belum selesai dengan diri saya sendiri saya sudah harus punya anak, akhirnya kan nanti jadi toxic dan orang-orang memilih childfree itu mereka sadar bahwa mereka secara mental tidak mampu maka mereka memilih untuk childfree.

3. Ekonomi

Dia merasa selama hidup itu cukup berkekurangan dan dia merasakan gimana rasanya harus berbagi satu mungkin ya satu piring nasi untuk kakak beradik 7 orang yang merasa susahnya seperti itu dengan usia kakak adik yang terlalu dekat, dan dia merasa oh hidup susah dengan kekurangan uang. Jadi ada juga faktor keuangan.

4. aktor Lingkungan

Jadi dia merasa oh hidup ini dunia ini sudah terlalu padat, ada yang bilang sudah global warming dan sebagainya, dan dia tidak mau menambah kerusakan alam dengan satu lagi jiwa.

5. Alasan Personal

Dan yang terakhir adalah tentang keputusan sendiri, itu yang seperti saya yang melihat dari orang sekitar lalu jadi bukan alasan-alasan yang keturunan dan sebagainya atau alasan yang lebih prinsipil, tapi ini memang keputusan aja yang kayak emang nggak mau gitu.

Keputusan untuk tetap tidak memiliki anak harus menjadi keputusan bersama. Jika hanya satu pasangan yang memutuskan untuk tetap tidak memiliki anak dan yang lainnya tidak, kontradiksi muncul dalam hubungan tersebut.

Keputusan menikah tanpa anak adalah hak setiap orang dan harus dihormati. Memang bertentangan dengan cara hidup masyarakat Indonesia, namun ketika faktor pemicu pemikiran tentang kemandulan muncul, pihak lain tidak berhak menilai keputusan tersebut. 

** Siti Padilah/mg-jb

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version