Ciawi | Jurnal Bogor
Sebanyak 60 Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) mengikuti seleksi wawancara calon penerima Bantuan Pemerintah (banper) yang dilakukan oleh Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Kementerian Pertanian. Seleksi tersebut dilakukan untuk mendapatkan penerima yang berkualifikasi sehingga diharapkan tepat sasaran dan tepat manfaat dalam rangka mendukung program-program pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung P4S sebagai pembaharu perdesaan sekaligus pengungkit sektor pertanian tanah air. Ia pun mengapresiasi kerja P4S di berbagai wilayah tanah air yang aktif memberikan pelatihan dan melakukan agenda peningkatan intelektual bagi para petani di daerah, terlebih P4S merupakan aktor penggerak muda dalam pembangunan pertanian di perdesaan.
“Dengan hadirnya P4S menjadi lembaga swadaya masyarakat yang insyaallah, Kementan akan melakukan “booster” dan mem “back up” agar lebih maksimal”, ucap Mentan Syahrul
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan para insan P4S selama ini sebagai pelaku usaha dan aktif memberikan pelatihan kepada para petani.
Salah satu upaya “booster” dan “back up” yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah penguatan kelembagaan P4S melalui pemberian banper berupa sarana dan prasarana penunjang operasional kegiatan guna meningkatkan efektitivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran dan permagangan bagi para petani di daerah.
Sukirno, pengelola P4S Tani Mandiri, Kabupaten Tegal yang juga merupakan salah satu peserta seleksi mengungkapkan pihaknya sangat berharap tahun ini P4S binaannya dapat dipilih sebagai salah satu penerima banper. Ia pun meyakinkan kepada para juri komitmen yang akan ia jalankan jika P4S nya berhasil lolos sebagai penerima bantuan.
“Komitmen strategi yang akan kami lakukan untuk meningkatkan program pelatihan dan permagangan yaitu dengan coba memanfaatkan media sosial yang ada, aktif di Forum Komunikasi (FK) P4S untuk mensosialisasikan kegiatan-kegiatan kami sehingga pintu peluang jejaring semakin lebar dan kedepannya kami dapat membangun mitra untuk pengembangan SDM”, ujar Sukirno
Komitmen tersebut dikuatkan oleh Rokhlani salah satu staf Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal yang turut mendampingi dalam proses seleksi
Menurutnya P4S Tani Mandiri dinilai layak untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah karena melihat kontribusi yang telah diberikannya dalam memberdayakan petani di wilayah Kabupaten Tegal.
“Kami mengusulkan P4S Tani Mandiri sebagai penerima banper karena kami melihat kontribusinya untuk masyarakat sekitar. Selain melakukan kegiatan pelatihan dan permagangan bagi para petani di sini, P4S Tani Mandiri juga membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk bergabung sebagai pengurus atau pengelolanya”, tutur Rokhlani.
Ke 60 P4S calon penerima banper merupakan peserta yang telah lolos pada seleksi sebelumnya yaitu seleksi berkas atau administrasi kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi wawancara melalui zoom meeting oleh juri dari PPMKP Kementerian Pertanian yang tengah berlangsung saat ini. Dalam tahapan seleksi wawancara, peserta diberi beberapa pertanyaan serta kesempatan untuk memperkenalkan profil P4S nya melalui virtual tour.
Adapun variabel penilaian yang diperhatikan dalam seleksi banper ini meliputi keswadayaan, keterpaduan, kemitraan, kemanfaatan, dan berkelanjutan. Dari 60 P4S nantinya akan dipilih menjadi 19 P4S penerima banper tahun 2023.
** Nita/PPMKP