Home Edukasi Kenali Self-Hatred: Perilaku Membenci Diri Sendiri

Kenali Self-Hatred: Perilaku Membenci Diri Sendiri

Bogor | Jurnal Bogor

Perasaan tidak suka terhadap sesuatu merupakan hal lumrah yang bisa dirasakan oleh setiap individu. Perasaan benci dan tidak suka terhadap orang lain juga biasa terjadi. Namun, perasaan tidak suka atau kebencian akan menjadi masalah bila ditujukan kepada diri sendiri. Perilaku membenci diri sendiri ini disebut dengan self-hatred.

Self-hatred merupakan kebencian terhadap diri sendiri yang dirasakan secara berkelanjutan atau terus menerus, seperti perasaan bersalah secara konstan, rendahnya kepercayaan diri, rasa tidak mampu dan tidak cukup yang membuat kita percaya bahwa kita tidak akan pernah “cukup”.

Dilansir dari guesehat.com beberapa penyebab dari perilaku self-hatred, yaitu:

1. Pengalaman traumatis masa lalu

Pengalaman traumatis masa lalu yang dialami seseorang bisa menjadi salah satu penyebab dari perilaku self-hatred. Bentuk pengalaman traumatis tersebut seperti perundungan, pengabaian oleh orang tua, ataupun adanya kekerasan secara fisik. Ketika seorang anak memiliki pengalaman traumatis di masa lalunya, mereka akan mulai menganggap bahwa dunia merupakan tempat yang berbahaya. Maka dari itu, sebagai cara untuk memahami dunia, mereka akan membuat sebuah pemikiran yang berujung pada perasaan seolah-olah mereka tidak pantas untuk dicintai, tidak berharga, tidak didengar, dan selalu dikritik. Mereka terbiasa berpikir seperti ini dan menjadi suatu bagian yang familiar dalam batin mereka.

2. Membandingkan diri dengan orang lain

Seringkali kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan kebiasaan menilai orang lain yang tampaknya lebih baik dari pada diri kita sendiri. Hal ini menyebabkan perasaan tidak cukup terhadap diri kita, sulit menghargai diri sendiri apa adanya, dan merendahkan diri dengan pernyataan kebencian yang ditujukan pada diri sendiri.

3. Ekspetasi atau harapan yang tinggi

Suatu hal normal jika kita ingin menyesuaikan diri agar disukai, diterima, ataupun melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Namun, terkadang kita memaksakan diri terlalu keras dan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa tercapai. Kita sering gagal atau merasa gagal karena ekspektasi yang sangat tinggi itu. Ketika kita merasakan kegagalan tersebut, maka dapat membangkitkan kritik batin yang membuat kita merasa malu dan kecewa. Bahkan, ketika kita menyadari bahwa ekspektasi kita terlalu tinggi, kritik batin kita membuat berbicara negatif tentang diri kita, dan terus mendorong pernyataan kebencian pada diri sendiri.

4. Memiliki sifat prekfesioninis

Seseorang dengan sifat perfeksionis memiliki ciri tidak akan membiarkan dirinya melakukan kesalahan dan tidak ada toleransi untuk kesalahan. Mereka terobsesi terhadap kesempurnaan diri mereka setiap saat dan dalam segala keadaan. Manusia sering mengadopsi mentalitas perfeksionisme dalam upaya melindungi diri dari penderitaan dan kerusakan emosional. Mereka berpikir bahwa ketika seseorang tampil dengan sempurna, maka akan melindungi diri dari penderitaan. Penderitaan yang dimaksud dapat mencakup penghinaan, kesepian, pengabaian, ejekan, dan banyak emosi lainnya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi perilaku self-hatred ini, antara lain :

1. Self compassion

Melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif dengan menghargai diri sendiri dan mengingat apa yang telah kita capai selama ini. Ardhi Mohamad dalam bukunya yang berjudul “What’s So Wrong About Your Self Healing” menjelaskan ketika seseorang sudah memiliki banyak achievement dalam hidupnya, mereka akan lebih mudah untuk menghargai dirinya. Sebuah pencapaian kecil yang kita dapat harus diapresiasi agar kita bisa lebih menerima diri kita sendiri.

2. Journaling

Dengan menuangkan apa yang ada dipikiran kita baik emosi terkait peristiwa atau perasaan tertentu dalam bentuk cerita maupun gambar. Dari sini kitaa bisa mengidentifikasi penyebab dari perasaan membenci diri sendiri.

3. Positif people

Berteman dengan orang-orang yang memiliki energi positif sehingga kita merasa nyaman dan akan menjadi diri sendiri.

4. Meditasi

Aktivitas yang dilakukan untuk menjernihkan pikiran dan meredakan suara negatif dalam kepala kita. Meditasi bisa meningkatkan fokus serta konsentrasi dan membantu mengurangi stres.

** Venda Oktavioni/mg-jb

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version