26.2 C
Bogor
Sunday, May 19, 2024

Buy now

spot_img

Hama Wereng Serang Lahan Petani Tanjungsari

Tanjungsari | Jurnal Bogor

Warga di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor kini dihantui gagal panen. Lantaran sekitar 2 hektare lebih lahan persawahan di daerah tersebut diserang oleh hama wereng. Hama wereng sendiri adalah sejenis serangga kepik terbang yang memiliki kebiasaan untuk menghisap cairan tanaman. 

Perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah XII Tera Kertana menjelaskan, hama wereng dibedakan menjadi 3 jenis yakni wereng hijau, wereng coklat dan wereng punggung putih. Jenis hama wereng batang coklat atau disebut juga WBC menyerang tanaman padi usia 85 hari sedangkan usia panen 105.

“Untuk itu, Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah XI  bersama pengamat organisme pengganggu tanaman POPT, langsung melakukan pencegahan dengan cara eradikasi (pemusnahan) tanaman yang terserang hama dan melakukan penyuluhan terhadap para petani dibantu kelompok tani,” ujar Tera Kertana saat dihubungi Jurnal Bogor via telepon, Selasa ( 07/02/23).

Menurutnya, dari hasil pengamatan petugas POPT untuk Kecamatan Tanjungsari khusus Desa Tanjungsari, Tanjungrasa dan Sirnasari teridentifikasi ada serangan hama wereng WBC.

“Untuk saat ini sedang dilakukan pengendalian (eradikasi) pemusnahan tanaman yang terserang dimana, ditemukan spot atau titiknya kemudian segera distop agar tidak menyebar,” jelasnya.

Sementara, Rusdi (47) petani Desa Tanjungsari mengatakan, untuk saat ini persawahan yang terserang hama wereng sekitar 2 sampai 3 hektar, namun untuk kerugian masih belum bisa ditaksir. 

“Sawah yang sudah terserang diprediksi sekitar 2 – 3 hektare, cuma belum dapat ditaksir berapa kerugiannya, sebab masih dalam penanganan oleh balai penyuluhan pertanian, UPT Proteksi Cariu dan Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), ” katanya.

Dirinya juga mengeluhkan fungsi kelompok tani yang pernah melakukan pelatihan, akan tetapi ilmunya tidak terserap dan digunakan pada saat dibutuhkan dan kurangnya perhatian kepada warga.

“Kemana para kelompok tani yang pernah melakukan pelatihan ilmunya tidak terserap, ” cetusnya kesal.

** Taufik/Nay

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles