Parung | Jurnal Bogor
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ruýat, disela kesibukannya menyambangi konsituen di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, Jumát (20/01) menyempatkan diri mendatangi RSUD Parung yang kini dijadikan klinik utama rawat jalan.
Kedatangan politisi PKS yang juga mantan Wakil Wali Kota Bogor mendampingi Diani Budiarto itu ditemani Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bogor, drg.Mike Kaltarina. Ketika berada di ruang klinik, Achmad Ru’yat menanyakan sejumlah permasalahan, diantaranya soal perekrutan tenaga kerja.
“Waktu saya di klinik, Kadinkes, Ibu drg. Mieke menjelaskan jika karyawan yang direkrut di luar dokter, seperti perawat, apotiker, dan tenaga umum merupakan warga Parung dan sekitarnya. Itu saya apresiasi, karena jangan sampai yang jauh-jauh atau luar Kabupaten Bogor direkrut, sementara yang dekat tidak,” ungkap Ru’yat.
Meski saat ini baru klinik utama, namun Ru’yat berjanji akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tetap membantu penyediaan fasilitas di RSUD Parung kelak. “Kita (DPRD Jawa Barat) akan terus mendorong agar pemerintah pusat melalui APBN mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun dari Provinsi Jawa Barat, serta APBD Kabupaten Bogor, untuk berkolaborasi menuntaskan proyek RSUD Parung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Mieke Kaltarina mengatakan bahwa Klinik Utama Rawat Jalan Parung ini masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 202 ratu miliar lebih. Anggaran itu dialokasikan untuk pembangunan tahap 2 untuk gedung C yang berisi penunjang medis, IGD, Radiologi, Laboratorium dan CSSD.
“Lalu tahap 3 juga masih ada gedung B, ini juga untuk rawat inap dan gedung untuk lantai lanjutan daripada gedung ini, karena RSUD Parung ini harusnya ada 5 lantai, terakhir total dari seluruhnya yang kami butuhkan dananya ada sebesar Rp 411 miliar, karena anggarannya terlalu besar, paling dialokasikannya secara bertahap,” katanya.
Mieke menjelaskan, di luar pembangunan fisik gedung, pengisian peralatan untuk klinik utama ini bersumber dari APBD Kabupaten Bogor, tahun 2022. “Klinik Utama Parung ini, secara bertahap akan kita tingkatkan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 150 tempat tidur, baru setelah itu dinaikan lagi menjadi tipe B dengan menambah kapasitas tempat tidur menjadi 250 unit,” jelas Meike menutupi.
** Mochamad Yusuf