Nanggung | Jurnal Bogor
Program ketahanan pangan nasional di Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor telah sukses dilakukan. Pasalnya, belum lama ini pihak desa dan kelompok tani (Poktan) telah memanen mentimun sebanyak 2 ton sekali panen.
“Ini sudah 7 kali panen. Panennya per dua hari sekali yang menghasilkan sekali panen hingga 2 ton,” kata Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman yang ikut serta dalam panen timun, kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Jani Nurjaman menjelaskan, bahwa program ketahan pangan di desanya bukan hanya untuk ketahanan pangan nabati, namun termasuk ketahanan pangan hewani.
“Program ketahanan pangan tahun 2022 kita mengalokasikan untuk pertanian sayur mayur (ketimun, kacang panjang, jeruk nipis, jagung) sedangkan untuk peternakan yaitu ke domba, ayam telur, ikan nila dan gurame, serta lele,” jelasnya.
Jani menyebut, hasil panen itu pihaknya langsung menjual ke pasar TU Bogor. Kendati saat ini para petani mengeluhkan harga timun yang cukup murah.
Jadi kata dia, pemerintah untuk bisa menjaga inflasi agar para petani tidak merugi disaat panen tiba.
“Harga timun ini sempat anjlok di harga 500 rupiah per kilo. Sebelumnya kita melaksanakan rapat evaluasi progres ketahanan pangan, dalam rapat itu kalau berbicara keuntungan emang belum maksimal. Tetapi saya berikan dorongan untuk dilanjutkan kembali pertanian baik peternakan,” paparnya.
Jani berharap program ketahanan pangan ini bisa menjadi program yang berkelanjutan dan terus dikembangkan guna menciptakan kemandirian pangan dan membangkitkan potensi perekonomian di masyarakat.
“Artinya program ini kita sampaikan kepada masyarakat dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Juga ini adalah awal dari program ketahanan pangan, mudah-mudahan tahun depan dapat dianggarkan kembali oleh pemerintahan pusat melalui Dana Desa,” pungkasnya.
** Andres