Gunung Putri | Jurnal Bogor
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi akan mengarah pada peningkatan kebutuhan pangan, energi dan air. Untuk memenuhi tuntutan tersebut juga membutuhkan perhatian dan kolaborasi bersama, oleh karena itu ketahanan pangan, energi, dan air menjadi suatu misi utama pemerintah.
Sebagai salah satu peran terpenting dalam berlangsungnya kehidupan manusia, ketahanan pangan merupakan kebutuhan utama manusia dalam kehidupan.
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan gizi rumah tangga yang dihasilkan dari ketersediaan pangan yang cukup, mulai dari jumlah maupun mutunya tetap aman, merata, dan mudah dijangkau. Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap saat.
Pemerintah telah memasukkan program ketahanan pangan dalam Agenda Pembangunan Nasional ditahun 2022-2024 dengan mengutamakan program peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan.
Di Kabupaten Bogor, Program Ketahanan Pangan terus digulirkan di seluruh wilayah, salah satunya wilayah Bogor Timur yang nantinya akan menjadi salah satu sentra ketahanan pangan di Kabupaten Bogor. Hal itu ditandai dengan diresmikannya lumbung pangan di wilayah Bogor Timur.
“Untuk 2022, Dinas Ketahanan pangan sudah memenuhi pencapaian program ketahanan pangan yang menyangkut pengadaan cadangan pangan sebagai salahsatu sarana untuk menekan inflasi. Dan Wilayah Bogor Timur akan menjadi wilayah yang nantinya akan difokuskan dalam berbagai program ketahanan pangan,” kata Kepala Sub Kordinator Konsumsi Pangan Kabupaten Bogor, Wulan kepada Jurnal Bogor, Rabu (11/01/23).
Menurutnya, program Ketahanan Pangan berfokus pada mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana prasarana dan penggunaan teknologi. Pengadaan cadangan pangan dan peningkatan penyediaan cadangan pangan.
“Jadi kami fokus pada pola penganekaragaman konsumsi pangan non beras dan terigu, salah satunya dengan pemanfaatan perkarangan,” ujarnya.
Wulan mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi indikator ketahanan pangan diantaranya, ketersediaan pangan dari hasil produksi masyarakat, ketersediaan pangan dari lumbung pangan, dan ketersediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis potensi sumber daya lokal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, meresmikan sembilan Lumbung Pangan Masyarakat dan sarana pendukung lain yang terdiri 4 unit bersumber dari DAK dan 5 unit bersumber Dana dari APBD Kabupaten Bogor.
** Taufik/Nay