Home Ekbis Selepas Tahun Baru, Bahan Pokok Meroket 

Selepas Tahun Baru, Bahan Pokok Meroket 

Cileungsi | Jurnal Bogor 

Dampak dari cuaca ekstrem mempengaruhi sejumlah kebutuhan bahan pokok. Seperti hal yang terjadi di pasar tradisional di Kabupaten Bogor, salah satunya cabai yang mengalami kenaikan signifikan dari Rp40 ribu tembus menjadi Rp70 ribu. 

“Selain cabai, harga seluruh jenis sayuran naik rata-rata 2 sampai 5 ribu rupiah dari harga biasanya,” ujar Syukur, pedangan Pasar Cileungsi kepada Jurnal Bogor, Kamis (05/01).

Menurutnya, cabai mengalami kenaikan tertinggi diantara komoditas sayuran. Biasanya, cabai dijual seharga 40 ribu per kilonya, kini telah mencapai 70 ribu rupiah per kilonya, kenaikan ini telah terjadi sebelum masuk tahun baru. 

“Harga cabe, sayur-sayuran juga pada naik sih, cabe harganya sekarang 70 ribu perkilo, sebelum tahun baru itu 40 ribu perkilo, kalau sayur naik 3 ribuan lah, pada naik karena  dari sananya langka, dari petaninya, karena musim hujan jadi faktor kenaikan ini,”  keluh Syukur.

“Penyebab kenaikan sejumlah harga komoditas ini disebabkan karena stok yang terbatas akibat gagal panen, dan tersendatnya distribusi karena cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa pekan terakhir,” sambungnya. 

Tak hanya harga sayur, komoditas lainnya seperti ayam, tahu, tempe juga mengalami kenaikan. 

“Daging ayam yang awalnya 35 ribu sekarang mencapai 40 ribu perkilonya, sementara harga tahu juga mengalami kenaikan seribu rupiah sebungkusnya,” paparnya.

Sementara, salah satu pembeli di Pasar Cileungsi, Endah mengeluhkan dengan kenaikan harga bahan pokok di beberapa komoditas yang ada di pasar. 

“Iya pada naik semua, bukan cuma sayur-sayuran aja, tapi kebutuhan lain juga kaya gas sama minyak. Yah sebagai warga sih keberatan lah, saya meminta kepada Pemerintah harganya distandarin, di normalin karena gak sesuai dengan pendapatanlah,” tukasnya.

** Nay Nur’ain 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version