Home News Kementan Monitor Ketersediaan Pangan Pokok, Kabupaten Sumedang Surplus Beras

Kementan Monitor Ketersediaan Pangan Pokok, Kabupaten Sumedang Surplus Beras

Sumedang | Jurnal Bogor

Stok beras di Kabupaten Sumedang dalam kondisi aman bahkan surplus. Surplus tersebut kemudian dgunakan untuk mencukupi kebutuhan daerah lainnya, salah satunya dikirim ke DKI Jakarta.

Hal tersebut terungkap pada saat Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor Yusral Tahir melakukan kunjungan ke Pasar Inpres Kabupaten Sumedang Jawa Barat dalam rangka monitoring ketersediaan dan harga pangan pokok, Rabu (28/12).

Kegiatan ini kata Yusral merupakan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meminta seluruh jajarannya di Kementerian Pertanian untuk turun kelapangan guna memantau dan mengawal ketersediaan 12 komoditas pangan strategis. Arahan tersebut ditindaklanjuti Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dengan mengerahkan Satgas pangan lingkup BPPSDMP turun ke lapangan.

“Menjelang tahun baru 2023, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melalui Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), meminta kami untuk terjun kelapangan memantau dan mengawal 12 komoditas pangan utama di bebagai wilayah, salah satunya di Kabupaten Sumedang Jawa Barat,’’ ujar Yusral.

Berdasarkan data luas tanam dan produksi serta kebutuhan akan beras Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang ketersediaan beras di Kabupaten Sumedang pada minggu ke -4 Desember mencapai 1.945 ton dengan kebutuhan 1.852 ton sehingga surplus 93 ton. Beras tersebut merupakan pasokan dari petani lokal dengan berbagai varietas.

Didampingi Kepala UPT Pasar Inpres Dade Mulyadi dan unsur Dinas Perrtanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Yusral mendatangi pedagang beras, pedagang daging ayam dan daging sapi serta komoditas sayuran dipasar tersebut.

Dari hasil kunjungan diperoleh keterangan bahwa secara umum Harga beras medium yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, pada saat ini rata – rata Rp. 10,000 – 12.000/kg, telur Rp. 30,000/kg, bawang merah Rp. 32,000/kg, bawang putih Rp. 28,000/kg, cabe merah Rp. 30,000/kg, cabe rawit merah Rp. 55,000/kg, daging sapi Rp. 140,000/kg. Kenaikan terjadi pada komoditas daging ayam dari harga normal Rp. 36,000 – 38,000 kini Rp. 39,000 – 40,000. Pedagang memperkirakan kenaikan dipicu oleh libur sekolah sehingga permintaan meningkat, namun pasokan terpenuhi.

“Dapat dikatakan bahwa, harga dan ketersediaan pangan pokok di wilayah ini stabil, aman dan terkendali, ‘ ucap Yusral.

Sementara Dade Mulyadi menyampaikan kenaikan sempat terjadi pada beberapa komoditas menjelang natal yang baru lalu. Kata Dade hal ini dpengaruhi oleh tersendatnya pasokan akibat padatnya arus lalu lintas. Namun kenaikan tersebut angkanya tidak signifikan dan tidak berlangsung lama.

Kementerian Pertanian terus bekerja untuk mengawal produksi beras Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan produksi beras Indonesia aman. Menurut Mentan data KSA BPS memperkirakan panen raya dimulai Februari 2023 seluas 1,4 juta hektar dengan produksi 4,3 juta ton. Jumlah ini akan melebihi kebutuhan konsumsi sebulan 2,5 juta ton beras.

“Kementan terus mengawal produksi beras kita. Selain itu, juga mendorong kelancaran arus distribusi dari sentra produksi kepasar, sehingga bias mendekatkan beras dari petani kita langsung ke konsumen,’ ungkap Syahrul.

** Regi/PPMKP

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version