Home News Petani di Nanggung Keluhkan Harga Pupuk Naik

Petani di Nanggung Keluhkan Harga Pupuk Naik

ilustrasi/net

Nanggung | Jurnal Bogor 

Jelang masa tanam tahun 2022, para petani padi di wilayah Nanggung, Kabupaten Bogor mengeluh naiknya harga pupuk urea di pasaran. 

Pasalnya, pupuk nonsubsidi di wilayah tersebut selain sangat sulit didapat harganya pun naik. Terlebih para petani yang bukan peserta dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) harus merogoh kocek lebih dalam.

Saat ini, seperti pupuk urea non-subsidi satu kilogram tembus 5000 rupiah. Bahkan urea putih Rp15.000 per kilo dan tembus Rp150.000 per sak.

Sementara pupuk subsidi 125.000 lebih murah per sak, akan tetapi para petani masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. 

Petani padi, Aam mengaku dirinya minggu-minggu ini sulit untuk membeli pupuk urea. Padahal sudah memasuki penaburan urea. Tetapi belum juga ada di warung-warung yang biasa berjualan.

“Di pengecer sekarang sulit. Palingan ada di orang-orang  tertentu, itupun begitu ada langsung habis,” katanya.

Sementara, salah satu ketua Gapoktan membenarkan kenaikan harga pupuk untuk para petani. Diakuinya, banyak petani mengeluhkan kenaikan harga pupuk nonsubsidi tersebut.

“Kalau untuk di kelompok kita saat ini tidak mengalami kelangkaan, tetapi kenaikan harga yang di keluhkan para petani,” katanya.

Dia mewakili para petani berharap pemerintah untuk bisa menstabilkan harga pupuk nonsubsidi. Sebab, di wilayah pun masih banyak yang belum terpenuhi kebutuhan pupuk bagi petani.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version