Leuwiliang | Jurnal Bogor
Seorang pria terlibat cekcok dengan keluarganya sendiri di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor membuat gaduh pengunjung lainnya lantaran diduga pria tersebut dalam kondisi mabuk dan membawa senjata tajam.
Menurut salah satu pengunjung RSUD Leuwiliang, inisial RH (30), saat itu dirinya tengah menunggu anaknya dirawat inap di rumah sakit tersebut. Tiba-tiba pada pukul 01:19 WIB datang sekitar 5 orang laki-laki ke IGD RSUD Leuwiliang menanyakan terkait pasien perempuan yang mengalami kecelakaan lalu-lintas.
“Salah satu dari mereka menanyakan istrinya yang kecelakaan tetapi security rumah sakit menginformasikan belum ada pasien yang dimaksud. Belum dibawa ke RSUD Leuwiliang, gak tau masih diperjalanan, gak tau dibawa ke rumah sakit lain atau seperti apa,” katanya.
Jadi kata dia, satu orang diantaranya sempat mengamuk hingga cek-cok dengan rombongannya didepan IGD RSUD Leuwiliang ketika mengetahui istri pria tersebut tidak berada di rumah sakit itu.
“Orang itu ngamuk-ngamuk menanyakan istrinya tidak ada di IGD RSUD Leuwiliang gitu. Saya sempat menanyakan ke salah satu satpam malam itu dan memang benar belum ada pasien yang dimaksud,” katanya.
Namun, menurut RH, hal yang membuat ke kekhawatiran pengunjung rumah sakit saat itu adalah pria yang belum diketahui identitasnya itu seperti dalam pengaruh alkohol dan diduga membawa senjata tajam (sajam) yang diselipkan pada bagian pinggang sehingga pakaiannya terlihat menonjol. Kejadian tersebut sempat membuat gaduh.
“Saya takutnya satu diantaranya ada yang bawa golok di pinggangnya, dia yang pakai baju putih itu nanyain ke sejumlah orang yang ada di situ termasuk ke petugas keamanan (Satpam) nanyain istrinya yang kecelakaan sambil ngamuk-ngamuk bahkan sempat mengeluarkan kata-kata kasar,” katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Komandan Regu (Danru) Security RSUD Leuwiliang, Rino Sugandi membenarkan kejadian tersebut. Dirinya menjelaskan, bahwa kejadian itu merupakan kesalahpahaman.
“Keluarga pasien itu kecelakaan. Jadi, marahnya itu bukan kepada pihak RSUD Leuwiliang tetapi pada keluarganya mereka sendiri gitu,” katanya.
Saat mengetahui adanya kejadian itu, Rino Sugandi mengatakan, bahwa pihaknya langsung mengamankan dan membawa ke tempat yang lebih aman agar tidak membuat gaduh pengunjung yang lain.
“Dikira suaminya itu dibawa ke RSUD ternyata dibawa ke rumahnya, gitu,” paparnya.
Rino Sugandi mengatakan, salah satu dari orang tersebut membawa senjata tajam. Pihaknya kemudian dengan sigap langsung mengamankan area di lokasi tersebut demi kenyamanan pengunjung yang lain guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat, kegaduhan itu terjadi di area rumah sakit.
“Betul, dia memang membawa senjata tajam cuman dalam arti bukan trouble dengan pihak RSUD. Dia marah sama keluarganya. Jadi, terjadi ke salahpahaman ditambah dia marah sama pelaku yang nabraknya itu,” tukasnya.
** Andres