Home News Riak-riak Porprov, Dispora Tunggu LPJ KONI dan Kontingen

Riak-riak Porprov, Dispora Tunggu LPJ KONI dan Kontingen

Asnan AP

Cibinong | Jurnal Bogor

Citra minor Kabupaten Bogor di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat (Porprov) XIV 2022 setelah gagal mempertahankan juara umum mulai dihubung-hubungkan dengan anggaran dana hibah yang cukup besar Rp70 miliar, namun dalam pelaksanaan Porprov tak sedikit atlet dan pelatih mengeluh minimnya dana dan persiapan hingga perlengkapan yang tak memadai.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bogor, Asnan AP mengatakan, instansinya akan menunggu laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kontingen Kabupaten Bogor, terkait kucuran anggaran dana hibah Rp 70 miliar yang diberikan kepada KONI untuk dipergunakan kebutuhan even Porprov yang belum lama ini usai.

Menurut Asnan, anggaran hibah sebesar Rp 70 miliar tersebut dibagi sesuai dengan perencanaan yang diajukan oleh KONI ketika itu. Salah satunya untuk kebutuhan atlet yang diberikan kepada Kontingen kurang lebih Rp 26 miliar.

 “Nanti, anggaran itu nanti harus dipertanggungjawabkan KONI dan Kontingen, apa saja penggunaan dana ini digunakan. Untuk kemudian diberikan kembali laporan penggunaan anggaran itu kepada kami selaku Dispora,” kata Asnan di UPT Sarpras Dispora di Stadion Pakansari, Selasa (29/11).

Sebagai penerima dan pengguna anggaran dana hibah, kata dia, sudah sewajarnya KONI menjalankan tanggung jawabnya tersebut.  Dimana hal itu memang sudah tertuang dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara pemerintah daerah dengan KONI.

“Pada NPHD yang disepakati itu dituangkan penggunaan dana hibah digunakan untuk apa saja. Kucuran dananya sendiri kita bagi menjadi dua tahap masing-masing Rp 35 miliar,” ujarnya.

Mengenai adanya apparel atau peralatan yang belum diterima oleh cabor pada saat Porprov Jabar berlangsung, Asnan menegaskan itu menjadi tanggung jawab kontingen. Dimana, pada saat itu dirinya beberapa kali meminta kontingen untuk rapat evaluasi mengenai permasalahan yang ditemui sebelum ajang tersebut diadakan.

“Setiap saya komunikasikan dengan kontingen pada saat rapat-rapat sebelum pelaksanaan. Pihak kontingen selalu memberikan jawaban mengenai apparel itu disesuaikan dengan kebutuhan cabor. Dan nantinya, kontingen yang melakukan pembayaran kepada pihak penyedia apparel,” tandas Asnan.

Sebelumnya Ketua KONI Kabupaten Bogor Junaidi Samsudin menyatakan, untuk event olahraga tingkat provinsi empat tahunan ini, pihaknya mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebesar Rp 70 miliar. Dengan pendistribusian sebagian besar untuk persiapan yang dibutuhkan oleh Kontingen Kabupaten Bogor.

“Ajuan anggaran kami yang sudah disetujui oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor sebesar 70 miliar sudah kami distribusikan untuk kontingen Porprov Jabar XIV sebesar 26 Milyar 400 juta, sedangkan sisa anggaran yang kami kelola sudah kami alokasikan untuk kebutuhan tapera atlet dan pelatih,” kata pria yang akrab dipanggil Junsam.

Sisa anggaran yang tersisa sebesar Rp 43 miliar 600 juta, menurut Junsam sudah dialokasikan untuk operasional pengurus KONI seperti untuk tes parameter, mutasi atlet dan musyawarah pengurus cabor. “KONI juga mengeluarkan anggaran untuk operasional pengurus KONI, menjalankan tes parameter, mutasi atlet dan juga melaksanakan musyawarah pengurus cabang olahraga,” sambungnya.

Lebih lanjut, Junsam mengatakan, KONI Kabupaten Bogor sendiri selama ini selalu memberikan prioritas utama bagi kebutuhan atlet dan juga cabang olahraga (cabor) yang ada dibawah naungan mereka. Namun, penganggaran tersebut tidak selalu berjalan lancar, karena masih sering terjadi miskomunikasi antara cabor dan juga KONI terkait syarat administrasi yang diperlukan agar pencairan tahap selanjutnya bisa dikucurkan.

“Anggaran KONI kami utamakan untuk cabor dan atlet, akan tetapi terkadang ada kekurangan pelaporan administrasi dari cabor sehingga pencairan agak telat, karena kami sangat berhati-hati dalam pelaporan anggaran yang diamanahkan ke KONI agar tidak terjadi temuan di kemudian hari,” pungkasnya.

Namun sejumlah atlet dan cabor justeru mengeluhkan minimnya anggaran yang diterima dan membuat persiapan jadi mandek. “Pengajuan peralatan baru saja tidak dipenuhi,” ucap salah satu pelatih.

** Asep Saepudin Sayyev

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version