28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

PKH dan BLT BBM di Tenjo Disesalkan TKSK

Ada Ayam Hidup Jadi Komoditi Bansos

Tenjo | Jurnal Bogor 

Bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yaitu program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) BBM di wilayah Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor sudah mulai disalurkan, Jumat (25/11). Namun dalam penyalurannnya, masih disesalkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tenjo.

Ada tiga desa yang dalam penyalurannya dilakukan PT. Pos Indonesia diantaranya Desa Singabraja, Cilaku, dan Desa Tenjo. Dua desa dilakukan di aula kantor desa, sedangkan untuk Desa Tenjo dilakukan di agen.

Namun yang menjadi sorotan dalam penyaluran itu, pihak pemerintah desa sudah menyediakan beras dan minyak goreng kemasan satu liter, sehingga keluarga penerima manfaat (KPM) terpaksa menerima beras dan minyak goreng dengan nominal Rp400.000.

Terlihat dalam aktivitas penyaluran bansos di Desa Singabraja misalnya, mulanya KPM menerima uang dari juru bayar PT Pos Indonesia. Bantuan yang diterima jumlahnya bervariasi dari mulai Rp900.000 hingga Rp1.800.000. 

Akan tetapi setelah KPM menerima uang tunai itu salah satu petugas dari desa meminta KPM menyerahkan uang Rp400.000 untuk ditukar dengan sembako.

Begitu pun di Desa Cilaku, namun bedanya komoditi yang diterima oleh KPM. Seperti buah-buahan dan beras serta daging.

KPM Bansos Em mengaku mendapatkan Rp1.600.000, namun sebesar Rp400.000 diberikan berupa sembako.

“Saya dapat 1.600.000 bantuan dari PKH dan sembako yang ada dikantor desa,” katanya.

Sementara, Agen Bank Mandiri wilayah Desa Tenjo. Namun uniknya komoditi yang dibeli oleh KPM ada ayam hidup. Meski demikian mayoritas KPM hanya membelanjakan Rp200.000 dari total bantuan yang diterima.

Kejadian tersebut pun disesalkan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tenjo Sumi bahwa dengan mekanisme seperti itu adalah hal yang salah. Seharusnya, KPM bebas untuk berbelanja dimana saja. 

“Kalau pendapat saya sih jelas salah ya, karena KPM tidak boleh dipaksakan untuk belanja di satu tempat saja. Itu sepertinya KPM dipaksa harus membeli, padahal KPM berhak untuk memilih belanja di mana saja,” tukasnya.

** Andres

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles