Home News Limusnunggal Marak Pembuangan Sampah Ilegal

Limusnunggal Marak Pembuangan Sampah Ilegal

Cileungsi | Jurnal Bogor 

Persoalan penanganan sampah memang klasik yang kerap sulit dicarikan solusi. Minimnya armada, tingginya produksi sampah, tidak adanya tempat pembuangan sementara hingga kesadaran masyarakat yang rendah untuk menjaga kebersihan menjadi faktor utama banyaknya sampah tak bertuan.

Salah satunya di sepanjang Jalan Narogong Desa Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Tumpukan sampah liar terlihat di beberapa titik lokasi, mulai dari sampah rumah tangga maupun sampah pasar. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi UPT Pengelolaan sampah dan Pemerintah Desa Limusnunggal untuk dapat menertibkan keberadaan lokasi pembuangan sampah liar.

“Lokasi disitu memang seperti sudah menjadi tempat pembuangan sampah liar. Jadi yang lewat kadang buang sampah disitu. Karena banyak yang buang sampah disitu jadi lama-lama sampahnya numpuk,” kata salahsatu warga Cileungsi, Rusman kepada Jurnal Bogor, Senin (07/11).

Menurut dia, di sepanjang Jalan Raya Narogong, Desa Limusnunggal ada beberapa titik lokasi pembuangan liar yang sampai saat ini masih menjadi lokasi pembuangan. Apalagi, selama ini tidak ada upaya dari pemerintah untuk menutup atau melarang warga untuk membuang sampah di lokasi tersebut.

“Memang terkesan diabaikan saja oleh Pemerintah Desa atau Dinnas Kebersihan. Karena tumpukan sampah itu sudah lama ada dan belum dibersihkan,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Pengelolaan Sampah 2, Heri mengatakan, produksi sampah di Cileungsi memang cukup tinggi dan belum bisa tertangani secara maksimal, lantaran minimnya armada.

“Apalagi sampah-sampah itu kan sampah tidak bertuan dan ilegal jadi kita hanya angkut seminggu sekali,” ujarnya.

Heri mengatakan, untuk menangani persoalan sampah memang membutuhkan kerjasama dan kordinasi antara UPT dan pihak desa sebagai pemilik wilayah. Sehingga persoalan sampah dapat ditangani secara serius dan tepat sasaran.

“Kalau semua dibebankan ke UPT tentu kami akan kewalahan. Oleh karena itu, kami juga meminta agar pihak desa ikut berpartisipasi dalam menangani masalah sampah. Khususnya sampah liar yang kerap ada di pinggir jalan,” pungkasnya.

** Taufik/Nay 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version