32.3 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Dampak Perkembangan Teknologi dan Pesta Demokrasi Bagi Indonesia

Pesatnya perkembangan era media sosial saat ini diberbagai belahan dunia, rupanya membawa dampak tersendiri bagi kehidupan. Seolah tidak ada jarak, dengan cepatnya kita bisa mendapatkan akses informasi yang terjadi dimanapun. Namun, kehadiran media sosial ini rupanya bak mata pisau, apabila kita tidak bijak menggunakannya. Satu sisi menguntungkan, tapi satu sisi juga bisa merugikan.

Di Indonesia, media sosial juga begitu tinggi mempengaruhi interaksi antar sesama manusia. Tingginya pengaruh ini, juga menghadirkan informasi palsu atau yang kerap disebut hoaks yang berujung penyesatan. Dengan mudahnya, masyarakat langsung percaya adanya informasi tanpa melakukan penyaringan hingga verifikasi ataupun cross check yang sebenarnya terjadi.

Dari data Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informasi yang dilansir pada Januari 2022 ada 135 isu hoaks, Februari 2022 ada 124 isu hoaks dan Maret 2022 ada 127 isu hoaks. Jumlah tersebut tentu saja cukup mengkhawatirkan, karena timbulnya konten konten negatif yang bisa menganggu stabilitas nasional serta terciptanya persatuan dan kesatuan.

Kehadiran media sosial juga menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof. Deddy Mulyana, PhD dapat menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Fenomena ini diperkuat dengan adanya temuan riset di Amerika Serikat pada 2009 ketika media sosial Facebook dan Twitter tengah populer. Tentu saja hasil riset tersebut, tidak diharapkan terjadi di Tanah Air. Keseimbangan pun harus dilakukan baik penggunaan teknologi hingga kesejahteraan sosial.  Ini tugas semuanya. Seluruh lapisan masyarakat, stakeholder, hingga Pemerintah pun harus bergotong royong menjaga identitas ciri masyarakat Indonesia yang dikenal sopan santun, ramah hingga tolong menolong dalam segala permasalahan yang ada.

Mengingat mendekati pesta demokrasi dalam pemilihan Presiden di tahun 2024, Indonesia adalah  negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi dapat diartikan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dampak positif dari demokrasi adalah rakyat dapat memilih pemimpin seusuai keinginannya. Dampak buruk dari demokrasi adalah orang jahat juga bisa menjadi pemimpin selama dia memiliki jumlah pendukung lebih banyak daripada calon yang lain. Sehingga lahirlah pemimpin yang tidak bertanggung jawab, dan hanya memberi janji manis ketika kampanye.

SARA adalah salah satu contoh yang sering terjadi di Indonesia. SARA adalah tindakan yang menjatuhkan orang lain karena berbeda. Baik itu berbeda suku, ras, golongan, atau agama. Dampak yang ditimbulkan dari SARA begitu besar. SARA dapat membuat perpecahan antar kelompok, bahkan sampai menimbulkan permusuhan dan peperangan. Jika sudah terjadi peperangan, maka akan sulit dihentikan. Sebagai bangsa yang memiliki beragam perbedaan, ada baiknya kita hidup berdampingan. Walaupun berbeda, kita tetap satu.

Sudah saatnya kita sebagai rakyat dari bangsa besar seperti Indonesia, menggunakan politik sebagai salah satu unsur yang dapat mempersatukan kita semua. Bukan menjadikan politik sebagai salah satu sarana untuk memecah belahkan bangsa Indonesia. Kemudian katakan, INDONESIA BEBAS SARA!!!.

** Penulis: Setya_7 Universitas Pakuan Bogor 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles