Home News Habiskan Miliaran, Lanjutan Pembangunan Pasar Cijeruk Dinilai Mubazir

Habiskan Miliaran, Lanjutan Pembangunan Pasar Cijeruk Dinilai Mubazir



Cijeruk | Jurnal Bogor
Pembangunan Pasar Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor yang saat ini sedang tahap pengerjaan CV Jagat Bumi dengan anggaran sebesar 2,6 miliar lebih, menuai pertanyaan dari warga. Sebab, pembangunan pasar rakyat tersebut dinilai mubazir dan hanya menghamburkan anggaran.

Kinoy, warga Kecamatan Cijeruk mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang menghamburkan uang dengan melanjutkan pembangunan Pasar Cijeruk. “Saya rasa pembangunan lanjutan pasar rakyat ini mubazir,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, dibangunnya pasar rakyat yang nantinya pengelolaannya diserahkan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tohaga itu, tidak akan membawa dampak positif terhadap perekonomian para pedagang. Alasannya, karena daya beli masyarakat ke Pasar Cijeruk milik plat merah Pemkab Bogor itu, masih kalah saing dengan pasar bersih yang ada di wilayah Cibadak persisnya di depan Desa Cijeruk.
“Coba saja lihat dan bandingkan, pembeli lebih banyak ke pasar bersih dibandingkan ke Pasar Cijeruk. Jadi buat apa pemerintah membangun lagi pasar rakyat baru,” ujar Kinoy.

Harusnya, lanjut Kinoy, sebelum mengalokasikan anggaran untuk membangun pasar rakyat kembali di wilayah Cijeruk, Pemkab Bogor melakukan kajian lebih dalam lagi, terutama dari tingkat kunjungan pembeli ke pasar tersebut.

“Pembeli yang datang berbelanja ke Pasar Cijeruk sekarang ini, kebanyakan hanya untuk kebutuhan konsumtif atau sebatas keperluan dapur. Kalau pun ada pembeli yang berbelanja untuk berjualan lagi, paling hanya segelintir saja,” paparnya.

Meski begitu, Kinoy berharap Pemkab Bogor melalui Perumda Pasar Tohaga maupun Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), melakukan terobosan dengan menjadikan Pasar Cijeruk ramai dikunjungi pembeli.

“Biar pembangunan pasar yang baru dibangun dengan menghabiskan biaya miliaran itu tidak mubazir, tentunya pemerintah harus berinovasi. Saran saya jadikan Pasar Cijeruk seperti pasar induk, biar para pedagang baik yang ada di Pasar Cigombong, pasar bersih Cibadak, Pasar Caringin hingga Pasar Cikereteg, berbelanja untuk dagangannya ke Pasar Cijeruk,” jelasnya.

Selain itu, kata Kinoy, keberadaan Pasar Cijeruk yang berada di jalur lintasan dari arah Kota Bogor menuju Kabupaten Sukabumi, pastinya akan menjanjikan apabila lokasi pasar dijadikan kawasan food court atau sentra kuliner.

“Daripada sekarang, ramainya pengunjung ke pasar dari pagi sampai siang saja, setelah zuhur sudah sepi. Kalau ada sentra kuliner dengan beragam jenis makanan, saya yakin pasar akan ramai sampai malam,” tegasnya.

Terpisah perwakilan CV Jagat Bumi yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, untuk pembangunan lanjutan Pasar Cijeruk dengan anggaran 2,6 miliar lebih ini, hanya membangun 10 kios dan sisanya pembuatan los.

“Ada juga tambahan pembangunan yang baru, yakni untuk kantin. Pengerjaan proyek lanjutan pasar baru sekitar tiga minggu,” aku pria yang merupakan warga Kampung Curugdengdeng, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Namun, pria yang dipercaya sebagai mandor para pekerja proyek dibawah KPA dan PPK Disdagin Kabupaten Bogor itu menyatakan, pihaknya tidak tahu menahu setelah selesai dibangun pasar tersebut akan ditempatkan untuk para pedagang apa.

“Yang jelas saya disini hanya melaksanakan pembangunan saja mulai dari tanggal 20 September hingga 28 Desember 2022,” imbuhnya.
Sementara, hingga berita ini diturunkan dari pihak Disdagin belum memberikan keterangan apapun terkait pelaksanaan pembangunan lanjutan Pasar Cijeruk tersebut.

** Dede Suhendar  

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version