Cigudeg | Jurnal Bogor
Kecamatan Cigudeg dengan Rumpin akan terhubung dengan dibangunnya jalan penghubung yang kini masih tanah merah yang dipadatkan bebatuan. Pembangunan jalan penghubung Cigudeg-Rumpin itu dikerjakan dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-115 oleh Komando Resort Militer (Korem) 061/Surya Kencana melalui Komando Distrik Militer 0621/Kabupaten bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Jalan penghubung itu dimulai di Desa Banyu Asih, Kecamatan Cigudeg, dengan Desa Rabak, Kecamatan Rumpin. Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan pembangunan jalan tersebut untuk mempermudah akses masyarakat sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat Cigudeg dan Rumpin.
“Sesuai dengan yang disampaikan oleh Plt Bupati bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Cigudeg dan Rumpin, maka perlu dibangunnya jalan,” kata Brigjen Rudy, Selasa (11/10).
Jalan tersebut, lanjut Rudy, terakhir diperbaiki pada tahun 1994. Jalan itu memiliki lebar 10 meter dan panjang 1,7 kilometer. Rudy berharap dibangunnya jalan ini dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi warga sekitar.
“Karena jalan ini sejak tahun 1994 sudah pernah kita kerjakan dulu, dan sekarang dilanjutkan kembali. Jalan ini diharapkan menjadi poros yang bisa meningkatkan nilai ekonomis penduduk. Untuk sasaran pokok, kita sudah dengar laporan di Korlap, kita membuka jalan kurang lebih 10 meter x 1,7 kilometer, termasuk pengerasan jalan,” ujarnya.
Selain itu, TNI juga membangun gorong-gorong dan turap sepanjang 150 meter. Serta membangun sejumlah fasilitas umum seperti musala, MCK, pos kamling, dan rumah tidak layak huni (Rutilahu).
“Selain sasaran fisik tadi, ada juga sasaran non-fisik kita menggelar banyak penyuluhan dengan melibatkan Kementerian dan dinas-dinas terkait,” kata Rudy.
Rudy berharap agar kegiatan pembangunan jalan tersebut bisa mendapat dukungan penuh dari masyarakat, sehingga target bisa tercapai tepat waktu. Salah satu kendala yang dihadapi adalah cuaca yang akhir-akhir ini sedang kurang bersahabat.
“Kendala kita satu, masalah cuaca. Kita berharap sama-sama semoga satu bulan ke depan, curah hujan agak bersahabat dengan kita. Sehingga pekerjaan fisik di lapangan, termasuk penyuluhan, bisa kita gelar sesuai dengan jadwal,” ujarnya.
Sehingga jika sudah selesai nantinya, akan memperpende. jarak tempuh. “Yang tadinya membutuhkan waktu dua jam, kini hanya 1 jam perjalanan antara dua kecamatan tersebut. Jadi sasaran pokok jalan penghubung adalah menjadi akses utama warga untuk beraktivitas dan mempercepat perekonomian warga dalam menjual hasil buminya,” tandas Rudy.
Warga sekitar, Ade merespons positif jalan penghubung sangat membantu warga sekitar dalam beraktivitas, mulai dari membawa hasil pertanian, perdagangan, dan kebutuhan masyarakat lainnya. “Adanya jalan ini bisa meningkatkan ekonomi. Mudah-mudahan bisa cepat selesai,” harapnya.
Asep S.Sayyev|*