Caringin | Jurnal Bogor
CV Nusantara Sentosa, pelaksana proyek betonisasi Jalan Cikereteg, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, diprotes warga. Sebab, pengusaha jasa kontruksi yang memenangkan pengerjaan proyek dengan nilai 1,49 miliar lebih itu, dinilai tidak bertanggungjawab.
Kepala Dusun (Kadus) Kampung Ciletuh, Desa Ciderum Didin Subandi mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor, harus menindak tegas CV Nusantara Sentosa. Pasalnya, pengusaha tersebut sudah melalaikan pengerjaa nya dengan meninggalkan proyek yang kondisinya belum selesai.
“Saya minta pengusaha yang melaksanakan proyek Jalan Cikereteg, dicoret hitam agar tidak lagi mendapatkan pengerjaan pembangunan konstruksi di Kabupaten Bogor,” tegasnya kepada wartawan.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan pelaksana proyek, sangat merugikan warga maupun pengguna jalan. Karena, akibat kondisi jalan yang belum selesai pembangunannya, mengakibatkan terjadi kemacetan arus lalulintas.
“Gara-gara macet, banyak anak sekolah yang telat masuk kelas. Kalau sudah parah, macetnya bisa nyampe satu jam bahkan lebih,” jelas Didin.
Didin minta, ruas Jalan Cikereteg segera diselesaikan pengerjaannya, sehingga kemacetan tidak lagi terjadi terutama disaat pagi hari maupun menjelang hari libur. Terlebih hampir semua warga di Desa Ciderum dan Desa Pancawati maupun Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi, melintasi Jalan Cikereteg sebagai akses utama mereka beraktivitas.
“Belum lagi saat memasuki hari libur, banyak kendaraan dari luar daerah yang akan berwisata ke Desa Pancawati, pastinya dengan kondisi jalan yang belum selesai akan menambah parah kemacetan,” tegasnya.
Senada dengan Didin, Herman Pelani, ojek Cikereteg pun mengeluhkan kondisi jalan yang belum selesai dibangun, tetapi sudah tidak ada lagi pengerjaan oleh pihak pelaksana.
“Jangan-jangan pengusahanya kabur dan tidak akan menyelesaikan pengerjaannya,” ujarnya.
Ia melihat, ada beberapa titik yang menjadi penyebab terjadinya macet, mulai dari awal masuk Cikereteg, sebelum jembatan dan pertama kali pelaksanaan betonisasi di Kampung Anyar.Â
“Selesaikan saja ketiga titik itu pembangunannya, saya kira tidak akan lagi terjadi kemacetan yang parah,” ungkap Herman.
Herman pun mengaku, selama kondisi jalan macet, pendapatannya dari hasil ngojek turun drastis dari biasanya. Bahkan, untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya tidak tercukupi.
“Biasa sehari dapat 75 ribu sampai 100 ribu, sekarang paling juga 30 ribu. Makanya agar kebutuhan keluarga bisa tercukupi, setelah adanya pembangunan jalan saya ngojek dari pagi sampai malam hari,” tukasnya.
Sementara, perwakilan CV Nusantara Sentosa, Muhamad Zukni menyatakan, dirinya sudah tidak lagi bekerja di proyek Jalan Cikereteg.
“Saya sudah tidak kerja di proyek itu lagi, silahkan saja konfirmasi ke yang lain. Dan pelaksanaan betonisasi jalan akan dilanjutkan,” tukasnya.
** Dede Suhendar Â