Home Potret Desa Kondisi Mengkhawatirkan, SDN Ciketug Dibahas di Musrenbangdes

Kondisi Mengkhawatirkan, SDN Ciketug Dibahas di Musrenbangdes

Nanggung | Jurnal Bogor

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciketug jadi pembahasan serius pada musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor tahun anggaran 2022.

Kondisi SDN Ciketug

Kepala Desa Pangkaljaya Taupik Sumarna mengatakan, dalam perencanaan tahun 2023 pihaknya tetap mengadopsi usulan tahun 2021. Alasannya karena masih banyak usulan dari pemangku wilayah masih banyak belum yang terealisasi.

“Kita prioritaskan ke usulan RW yang masih belum terealisasi tahun lalu. Sumber dari dana desa di Desa Pangkaljaya optimalkan untuk pembangunan-pembangunan yang memang urgen. Supaya ada keadilan yang merata, jadi semua bisa merasakan adanya dana desa,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan SDN Ciketug, pihaknya akan mendorong ke dinas terkait. Pasalnya, kondisi sekolah tersebut sudah cukup lama mengkhawatirkan.

“Mudah-mudahan bisa terealisasi di tahun ini, karena memang kondisi sekolah tersebut cukup mengkhawatirkan,” katanya.

Kata dia, selain SDN Ciketug hal serupa juga di SDN Pangkaljaya yang membutuhkan ruang kelas baru.

“Yang lain juga sama membutuhkan ruang baru, karena semakin kesini semakin banyak muridnya sehingga tidak tertampung,” paparnya.

Di tempat yang sama Ketua BPD Desa Pangkaljaya Ida Royani menjelaskan, bahwa kegiatan musyawarah yang berlangsung di aula kantor Desa Pangkaljaya cukup antusias diikuti semua stakeholder.

“Alhamdulillah tadi dari pendidikan sampai dengan keagamaan semua hadir,” ungkapnya.

Terkait dengan sekolah yang sudah rusak, Ida menjelaskan, hal itu dengan sistem (SIPD) denga begitu dinas-dinas terkait untuk bisa melihat langsung keadaannya. Sebab hal itu pengajuan yang sangat penting. 

“Misalnya dinas pendidikan. Sekolah-sekolah yang ada, karena kan ini tidak melalui dana desa. Saya berharap itu ketika masuk SIPD kita mohon dinas terkait itu untuk bisa melihat. Karena kan mereka tidak akan pernah mengajukan kalau keadaanya tidak perlu gitu, begitu pun dengan hal-hal yang lain sama juga,” katanya.

Selain kondisi sekolahnya yang rusak, Ida menyebut akses jalan juga tidak memadai sehingga hal itu yang diminta diperhatikan.

“Tadi kita bahas juga SDN Ciketug, karena memang kita lihat kondisi atapnya cukup mengkhawatirkan, terlebih di musim penghujan ruangan tersebut banjir, ” jelasnya.

Kendati begitu,  sudah memberikan solusi oleh kepala desa pembangunan SDN tersebut tidak bisa melalui dana desa.

“Saya berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk merealisasikan bangunan SDN Ciketug agar cepat direalisasikan supaya anak bisa tenang dalam kegiatan belajar,” tukasnya.

Sebelumnya Kepala SDN  Ciketug Mursid menjelaskan, dari tujuh lokal berikut kantor dan enam ruang belajar secara umum mengalami kerusakan. “Secara umum sudah rusak, namun yang rusak berat itu tiga ruangan, yakni kelas satu, dua dan tiga,” kata Mursid kepada Jurnal Bogor, Senin (5/9).

Menurutnya, kondisi SDN Ceketug cukup mengkhawatirkan, terutama bangunan bagian atas dimana kondisinya sudah lapuk.

Ia mengatakan gedung SDN Ciketug itu telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun. Bahkan setiap tahunnya terus diajukan dan meminta pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk segera ada perbaikan gedung SDN Ciketug.

“Belum ada kabar pasti, kapan SDN Ceketug ini akan diperbaiki,” ungkap Mursid.

** Andres 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version