31 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

PKS Gunung Putri Tolak Kenaikan BBM

Gunung Putri | Jurnal Bogor 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dimotori oleh anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat M.Ichsan bersama puluhan warga turun ke jalan menyuarakan “menolak kenaikan BBM ” beserta dengan bentangan banner dan spanduk. Aksi damai tersebut dilakukan di Jalan Baru Cikeas, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/09/22).

Anggota DPRD Kabupaten Bogor yang berasal dari dapil 2, Achmad Fathoni mengatakan, dia hadir di perempatan Jalan baru Cikeas bersama pengurus, kader, simpatisan PKS dan masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM.

” Penguasa yang membiarkan rakyatnya menderita karena kesulitan dengan harga pangan, energi dan kebutuhan hidup lainnya adalah penguasa yang TIDAK BERHATI NURANI dan penguasa yang semacam itu tidak pantas diberi hati,” geram pria yang akrab disapa Fathoni tersebut kepada Jurnal Bogor, Sabtu (10/09/22).

Menurutnya, dirinya ikut hadir dalam  kegiatan FlashMob PKS Gunung Putri, untuk  menyampaikan aspirasi rakyat yang merasa keberatan akan kenaikan harga BBM

“Aksi ini serentak digelar PKS di seluruh Indonesia sebagai bentuk komitmen dan kesolidaritas PKS memperjuangkan nasib rakyat banyak,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden PKS dan anggota legislatif di Fraksi PKS DPR RI sudah menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan harga BBM, dan memberikan solusi jalan keluarnya. Dan untuk yang ada di tingkat Kabupaten ikut mendukungnya dengan bersama-sama langsung turun ke jalan.

“Saat Flashmob, saya ajak bicara tukang tambah ban, penjual gorengan, pedagang ikan dan sayuran, penjual bubur ayam dan nasi uduk sampai pengusaha meubel. Semua menyatakan keluhan yang sama dan setuju dengan PKS untuk menolak kenaikan harga BBM yang semakin membuat rakyat sengsara,” imbuh politisi PKS tersebut.

Dia meminta pemerintah menggunakan hati nurani agar bisa menunjukkan keberpihakan pada nasib rakyat. Pemerintah tidak boleh anggap subsidi untuk rakyat sebagai beban, sementara untuk Ibu Kota Negara (IKN) dan proyek-proyek yang belum prioritas justru dibela.pungkasnya.

Warga Cikeas Wiwin (40) mengatakan dia mengikuti demo yang dimotori oleh PKS karena memiliki misi yang sama, keberatan akan kenaikan harga BBM.

“Gak ada yang mengajak, tapi ini inisiatif saya, kebetulan ada di sekitar rumah jadi saya sebagai warga ikut menyuarakan menolak kenaikan harga BBM, karena dampaknya sangat besar untuk biaya kebutuhan sehari-hari,” kata Wiwin.

Menurutnya, jika yang naik itu harga cabai, atau harga daging tidak akan berdampak pada kebutuhan pokok yang lain. “Ini yang naik BBM, semoga mengangkut pakai BBM otomastis semua harga pada naik tanpa terkecuali,” cetusnya.

Dia juga meminta, pemerintahan jangan mengurangi subsidi untuk BBM. “Jika untuk kegiatan yang lain bisa disubsidi, kenapa BBM gak bisa, ubah aja regulasinya, mobil pribadi/plat hitam dilarang pake pertalite, itu lebih bijak dibanding menaikan harga BBM,” imbuhnya.

Menurutnya, salah satu hal yang membuat pemerintah kebobolan subsidi BBM karena kurangnya pengawasan. “Kalo bisa beli mobil berarti harus sanggup beli bensin, toh penikmat BBM subsidi juga aparat pemerintah, plat merah dengan dalih tugas, mobil-mobil mewah tak jarang sekelas Alpard atau Fortuner ngisinya pertalite,” tegasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles