30.5 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Khawatir Dampak Limbah, Kades Mekarjaya dan Kalong Sawah Datangi Pabrik Sawit

Cigudeg | Jurnal Bogor 

Pemerintah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, dan Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mendatangi pabrik kelapa sawit PKS Cikasungka (PTPN VIII), Senin (5/09/22).

Kedatangan mereka ke perusahaan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan yang telah mencemari lingkungan sungai Cikalong yang terkena dampak dari pencemaran limbah sawit.

Pasalnya, belum lama ini Sungai Cikalong tercemar oleh limbah yang kondisinya menghitam pekat dan menimbulkan bau aroma tak sedap. Dengan begitu menyebabkan sungai tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat.

Menurut Kepala Desa Mekarjaya Ismail Abraham membenarkan ada tuntutan dari masyarakat agar pihak perusahaan tidak merugikan masyarakat yang terdampak.

“Jadi ini harus ada solusi seperti terkait MCK, sarana air bersih dan sodetan untuk lintasan limbah itu disalurkan ke sawah warga agar menjadi pupuk,” ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, antara pabrik dengan masyarakat agar masyarakat bisa terbantu dengan adanya perusahaan. jadi masyarakat minta dibuatkan sodetan lintasan untuk ke lahan pertanian warga. “Karena pupuk dari limbah ini luar biasa bagus, dengan begitu bisa saling menguntungkan,” ucapnya.

Menurut dia hal tersebut memang sering terjadi terlebih di musim penghujan. “Karena tampungan itu satu satunya solusi itu dari penampungan limbah terakhir bisa di salurkan ke sawah untuk pupuk,” tegasnya.

Sementara Satgas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Fery Herianto menjelaskan, akibat dampak dari bocornya pipa milik pabrik kelapa sawit itu Desa Kalong Sawah terdampak. Bahkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan satgas di Kecamatan Cigudeg agar terjalin komunikasi.

“Hari ini kita sudah sepakati bersama disaksikan dengan Kepala Desa Mekarjaya dan perwakilan dari Desa Kalong Sawah yang di area terdampak air limbah itu.

“Dari kejadian insiden memang yang sifatnya ada kebocoran di penampungan nomor 9 upaya dari dari pihak pabrik sudah menutup, cuman nanti jangka pendeknya mereka akan mengupayakan pakai media bronjong agar tidak terlalu besar alirannya ke sungai Cikalong sampai ke Cidurian,” tegasnya. 

Jadi kata dia nanti akan diajukan permintaan kita itu untuk membuat sodetan yang akhirnya dari limbah tersebut bisa mengaliri pesawahan untuk pemupukan.

“Akan menjadi produk turunan yang berasal dari limbah tersebut dan juga mengajukan sarana air bersih yang terkait dengan penanggulangan awal,” sebutnya.

Pihaknya kata dia hanya sebatas menginformasikan hal itu kepada atasannya dalam hal ini DLH Kabupaten Bogor mengenai  informasikan apa yang terjadi di lapangan.

“Kita sudah mengambil sampel untuk dijadikan acuan ke DLH apakah itu air limbah berbahaya nanti hasil dari analisis mereka dan pihak pabrik sawit juga mengakui air itu berasal dari mereka karena jebol penampungannya,” paparnya.

Ditempat yang sama Masinis Kepala PKS Cikasungka Pandu Gemilang membenarkan, bahwa kejadian itu  limbah yang berasal dari pabrinya. Dia beralasan bahwa kejadian tersebut karena iklim.

“Force majeure suka gak suka kami harus tangani karena itu sifatnya ya berhubungan dengan iklim,” katanya.

Menurut dia, dengan kejadian tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan kantor pusat yang mempunyai kebijakan. Bahkan pihaknya mempunyai kewajiban untuk membuat program jangka panjang.

“Kemarin kami dapat program untuk normalisasi untuk kolam ipal itu, sudah kita laksanakan, untuk menambah retensi  kolam itu juga sudah kita lakukan hanya saja kemarin ini faktor alam,” tegasnya lagi. 

Dia berharap  perusahaan bukan menjadi sumber masalah tapi bisa memberikan reseptif untuk masyarakat sekitar. “Baik itu dari sosial maupun ekonominya. sebab 80 persen perusahaan ini berdayakan masyarakat sekitar,” tukasnya.

** Andres

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles