Cileungsi | Jurnal Bogor
Hampir setiap hari terlihat pemandangan kumuh dan jorok menghiasi Flyover Cileungsi, terlihat banyaknya tumpukan sampah di Kp Rawa Belut RT.02/RW.15 Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang membuat warga sekitar jembatan layang mengeluh karena tumpukan sampah sudah menganggu aktivitas.
Euis (40) warga sekitar mengatakan tumpukan sampah yang terbungkus kantong plastik dan karung menimbulkan bau menyengat. Sampah yang ada di pinggir jalan itu juga terlihat banyak dihinggapi lalat, sehingga setiap yang melintas harus menutup hidung dengan tangan.ditambah tak ada tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh DLH Kabupaten Bogor.
“.Kami minta kepada instansi terkait untuk mengangkut sampah karena keberadaan sampah cukup terganggu banget baunya,” kata Euis kepada Jurnal Bogor, Kamis (01/09/22)
Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga sekitar. Sampah itu justru dibuang oleh para pedagang yang berjualan dibawah flyover ditambah lagi dari warga yang hendak belanja. Keberadaan sampah sudah menganggu dengan tumpukan sampah itu karena berdampak kepada warga sekitar.
“Yang buang tidak saja para pedagang tetapi warga yang hendak belanja ke flyover terus buang ke sini. Enggak tahu dari pemerintah kapan diangkutnya sampah ini. Benar-benar terganggu dengan bau menyengat ini. Kami udah susah menghirup udara pada segar pagi hari,” keluhnya.
Hal senada di sampaikan Nata menurutnya, memang sampah diambil, tapi bukan tiap hari, persoalan yang dihadapi saat ini karena warga sekitar tidak ada tempat penampungan sampah.
“Kami berharap DLH menyediakan tempat sampah dan langsung diangkut sehingga sampah tidak sempat menumpuk,” harapnya.
Kepala UPT Pengelplaan Sampah Jonggol Heri saat dihubungi melalui telepon menuturkan untuk sampah para pedagang yang berjualan di flyover dikelolah oleh pihak swasta bukan dari UPT DLH
“Kami sudah menghimbau kepada para pedagang untuk tidak membuang sampah disana, karena kami pun tidak tahu siapa pihak swasta yang mengelola sampah disan . Bukan pihak kami tidak mau melakukan pengangkutan sampah. Hampir setiap hari pihak UPT melakukan opsih di sekitar Flyover , terkhir kami menurunkan 3 armada untuk mengangkut sampah di lokasi bawah Fly over tersebut,” bebernya.
Dia meminta kepada warga dan pedangan untuk tidak selalu menyudutkan pemerintah karena faktanya di lokasi tersebut ada pihak yang mengelola. “Dan untuk pihak yang mengelola pun jangan hanya diambil iurannya saja, tapi angkut juga sampahnya,” pungkasnya.
** Ramses/Nay