Bogor | Jurnal Bogor
Puluhan anak terlihat sumringah. Dari wajah-wajah yang polos itu, terbersit kebahagiaan usai menerima sejumlah paket bantuan.
Istilah “Jumat berkah” memang bukan sekadar romantisasi belaka. Momen ini kerap dimanfaatkan kaum muslim untuk berbagi kepada sesama. Hal ini pula yang berusaha ditunjukkan Minaqu Indonesia kepada anak-anak duafa tersebut.
Eksportir tanaman hias asal Kota Bogor itu menggelar acara santunan anak yatim di kantornya, Jumat (12/8). Mereka sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1444 H. Direktur Minaqu Indonesia, Yasmin Sanad menganggap bulan Muharam ini akan mengawali berbagai langkah dan usaha perusahaan ke depannya.
“Di Tahun Baru Islam ini, Minaqu mencari keberkahan dengan berbagi bersama anak yatim piatu sekitaran kantor. Karena Minaqu dibangun juga ada saham Allah SWT. Jadi CSR (Corporate Social Responsibility) juga harus nomor satu agar semua mendapat keberkahan, ridha, dan Allah lancarkan semua usahanya,” terang Yasmin, usai acara tersebut, Jumat (12/8).
Bantuan itu disalurkan kepada anak-anak yatim di sekitar kantor Minaqu. Biasanya, kata Yasmin, kegiatan rutin bulanan itu dilakukan secara bergiliran di tiga kantor Minaqu. Kali ini, mereka membagikan santunannya di kantor yang berada di kawasan Ciapus. Puluhan anak yatim berkumpul di sana.
Acara santunan itu dirangkaikan dengan doa bersama anak yatim dan karyawan. Tak ketinggalan, cerita-cerita bersama anak yatim. Ditutup dengan doa dari ustadz yang juga diundang dalam acara tersebut dan foto bersama.
Menurut Yasmin, bantuan untuk anak-anak yatim itu juga akan menjadi doa tersendiri bagi perusahaannya. Ia yakin, doa mereka menjadi “senjata” ampuh untuk keluar dari krisis perekonomian yang melanda negeri.
Situasi perekonomian saat ini masih cukup menantang. Inflasi yang menguat dan Perang Rusia-Ukraina juga sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekspor dari Minaqu. Beberapa strategi memang sudah dikerahkan Minaqu untuk mengatasi persoalan itu, termasuk dengan switch market maupun mengembangkan produk baru.
Yasmin bersyukur, Minaqu masih bisa bertahan di tengah goncangan di dunia ekspor tersebut. Mereka juga tak surut untuk terus berbagi. “Justru harus semakin gencar (berbagi),” sambungnya.
Tak ketinggalan, Yasmin mengajak anak-anaknya ke kantor Minaqu untuk menanamkan kegiatan berbagi sejak dini. Dengan begitu, ia bisa mencontohkan bagaimana cara bersyukur paling sederhana. Bukan ketika kita punya segalanya, melainkan ketika kita mampu berbuat baik bagi sesama.
**handymehonk