Home News Gedung Pustu Rusak Berat, Dewan: Kita Dorong Agar Masuk APBD 2023

Gedung Pustu Rusak Berat, Dewan: Kita Dorong Agar Masuk APBD 2023

Nanggung l Jurnal Bogor

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Permadi Dalung akan mendorong anggaran pembangunan atau renovasi bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan kondisi tak layak. Pustu ini masih  digunakan melayani warga yang memeriksa kesehatan meskipun membahayakan masyarakat dan petugas kesehatan.

“Bangunan Pustu yang tak layak itu, udah saya forward ke Kadinkesnya (Kepala Dinas Kesehatan),” kata Dalung kepada Jurnal Bogor, Kamis (11/8).

Gedung Pustu terlihat kumuh dan rusak berat itu, berada di Kampung Sawah RT 02 RW 04 Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Wakil rakyat ini bersedia menjembatani kebutuhan fasilitas kesehatan masyarakat seperti Pustu.

“Saya akan dorong ke Dinkesnya ya, kalau sudah dimusrebangkan apakah sudah masuk ke Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) apa belum. Saya minta tolong juga ke temen di Komisi 4 supaya sama – sama ikut mendorong agar masuk di pembangunan APBD 2023. Insya Allah perencanaan perbaikan gedung Pustu   bulan ini dibahas dan akan saya dorong  ke Dinas Kesehatan supaya terakomodir,” ungkap Dalung.

Untuk  perencanaan pembangunan Pustu, lanjut Dalung agar tidak menyalahi aturan, dipastikan di Kecamatan Nanggungnya itu sudah dimasukan di SIPD.

Sementara melalui pesan singkat, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dr Agus Fauzi menyatakan pihaknya baru akan mengecek informasi usulan perbaikan Pustu ke bagian sarana prasarana (sarpras). “Saya akan cek ke bagian sarprasnya, terimakasih infonya,” kata dia.

Kondisi bangunan Pustu itu, kata Agus mungkin masuk  usulan, cuma  ada prioritas yang lain hingga jadinya seperti tertunda.

Sebelumnya, Kepala Desa Sukaluyu Aos Hermawan mengaku sering mengusulkan perbaikan Pustu yang  kondisi bangunannya  terlihat sangat mengkhawatirkan.

Mulai dari MusrenbangDes maupun Musrenbang tingkat kecamatan, gedung Pustu itu sudah diusulkan akan tetapi belum juga ada tanggapan serius dari Pemkab Bogor.

“Seringkali kami usulkan, namun Pemkab Bogor belum juga membangun Pustu yang sudah lama rusak berat itu,” kata Aos Hermawan.

Kendati  begitu, kata Aos, keadaan bangunan Pustu yang hampir seluruhnya lapuk terpaksa tetap dipergunakan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Setiap tahunnya kami usulkan untuk pembangunan Pustu itu,” kata dia lagi.

Aos menyebut, Pustu awal dibangun 1990 dan pernah direhab sekitar 2008. Kondisi ini, tak sedikit material genteng yang sudah berjatuhan, namun dalam satu pekan  selama dua hari pada Senin hingga Rabu pelayanan kesehatan masih berjalan.

Aos menerangkan gedung Pustu  terdapat  empat ruangan, namun karena dianggap membayakan jadi  yang bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan hanya satu ruangan.

“Pasien menuggu giliran masuk,  hanya  menunggu diluar lantaran ruang tunggu yang ada sudah tak bisa digunakan. Khawatir bangunan Pustu yang tak layak itu, bisa mengancam warga dan petugas kesehatan,” imbuhnya.

Mengingat darurat, Aos berharap Pemkab Bogor bisa memasukan di perubahan anggaran untuk pembangunan Pustu. “Sangat dinantikan masyarakat, mudah-mudahan pelaksanaan pembangunan Pustu bisa dilaksanakan tahun 2022,” harapnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version