Leuwisadeng | Jurnal Bogor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor melakukan rapat koordinasi penyusunan rancangan rencana strategis (renstra) geoproduk di wilayah Geopark Nasional Pongkor tahun 2022.
Rapat kali ini berlangsung di aula Kecamatan Leuwisadeng, Senin 12/07). Upaya ini agar ada peran untuk membuat UKM di wilayah Geoparka Pongkor bisa lebih baik.
Hadir narasumber pada rakor tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin).
Tenaga ahli geoproduk, Baban Sarbana mengatakan, selain sosialisasi para UKM tentu menggali potensi produk di wilayah Geopark Pongkor. Sebab konsep geopark tersebut bahwa ada produk yang dikelola oleh komunitas.
“Di Kecamatan Leuwisadeng ini kita ingin tau produk unggul dan komoditas khas di wilayah, tentu kita lihat di Kecamatan Leuwisadeng ini banyak produk unggul, diantaranya manggis dan pala dan di luar itu banyak juga kerajinan dari bambu maupun dari kayu dan makanan,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya menggali dan mencari produk yang mempunyai daya saing yang cukup tinggi. “Jadi kita akan data dan menggali masalah yang di wilayah maupun peluang lalu eksekusi nantinya,” kata dia.
Sementara itu, Bidang Perekonomian Bapedalitbang Dias Tuti menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa barat sudah membuatkan master plan untuk Geopark Nasional Pongkor di Kabupaten Bogor. “Ini salah satu rencana kerjanya untuk pengembangan geoproduk,” jelasnya.
Kata dia, rencana tahun ini ada di 8 kecamatan yang mana Geopark Nasional Pongkor itu meliputi 15 kecamatan dan sisanya akan dilaksanakan tahun depan. “Karena di dalam master plan Geopark Pongkor ini pengembangan dan perencanaannya ada dua tahap, lima tahun tahap awal,” kata dia.
Kedepan, akan ada rencana kerja. Di leuwisadeng ada 20 UMKM yang diundang dan akan ada tim korasi dari narasumber yang akan menunjuk kelayakan geoproduk. “Tentunya kita tidak bisa kerja sendiri tetapi menjalin kerjasama yang baik dengan para UKM atau dunia usaha, instansi vertikal dan lainnya,” tukasnya.
** Andres