Nanggung l Jurnal Bogor
Pembangunan jembatan penghubung antar Desa Pangkaljaya dengan Desa Nanggung Cikaniki II, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dikeluhkan masyarakat setempat. Pasalnya mengawalinya pengerjaan jembatan tersebut tidak melibatkan tenaga lokal dari warga Desa Pangkaljaya. Keluhan tersebut datangnya dari ketua RT setempat, Parlan.
Dia menyayangkan dengan anggaran yang begitu besar, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak melibatkan tenaga lokal warga Desa Pangkaljaya. Anggaran bangunan jembatan Cikaniki II PT Trimanunggal Karya dibawah konsultan pengawas PT Demensi Ronakon sebesar Rp15.994.199.750 miliar.
Diakui Parlan, memang pekerjaan itu baru dimulai baru dua hari, yang mana wilayah pengerjaan pembangunan jembatan sebagian masuk ke wilayahan Desa Pangkaljaya. Memang kata dia, pembangunan saat ini masih menggunakan alat berat, meski pihak kontraktor belum membutuhkan tenaga kerja, seharusnya sebelum pembangunan dimulai pihak kontraktor melakukan musyawarah terlebih dulu.
“Kalau untuk skill pembangunan jembatan itu secara proposional kami tidak ganggu lah, itu kewenangan pihak kontraktor. Tapi apa iya, dengan anggaran miliaran itu pihak kontraktor sama sekali tidak melibatkan tenaga kerja warga sekitar,” papar Parlan kepada Jurnal Bogor, Rabu (22/6).
Menurut Parlan, sejauh ini tidak adanya koordinasi terkait pemberdayaan masalah tenaga kerja, informasi didapat masih belum membutuhkan. “Padahal di wilayah kita banyak yang nganggur juga, kami harap berjalannya jembatan itu masyarakat bisa dilibatkan,” kata Parlan.
Bukan hanya masyarakat maupun ketua RT, dan RW bahkan termasuk Kepala Desa Pangkaljaya Opik Sumarna mengaku pihak kontraktor belum ada koordinasi.
“Belum ada koordinasi ke desa, maka anggota Linmas pun kami larang jangan ada yang ikut bekerja selama pihak kontraktor sebelum koordinasi datang ke desa. Kami minta pihak kontraktor segera ada komunikasi, sebab kami juga punya hak untuk memberdayakan masyarakat,” pintanya.
Adapun pihak kontraktor kata dia, pernah bersurat pemberitahuan pelaksanaan, namun tujuan alamatnya salah karena yang ditulis pada surat yang dituju bukan Desa Pangkaljaya melainkan Desa Nanggung.
** Arip Ekon/Andres