PCNU Kabupaten Bogor Bangga DPC Demokrat Dipimpin Santri Jebolan Tebu Ireng
Cibinong | Jurnal Bogor
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita yang akrab dipanggil Kang Dechan’s kembali melanjutkan kegiatan “Silaturahmi Menautkan Hati” ke sejumlah tokoh di Kabupaten Bogor. Pada Senin (13/06/22) Kang Dechan’s berkesempatan untuk bersilaturami ke markas Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor.
Rombongan disambut langsung Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Bogor, KH. Aim Zaimuddin beserta jajaran pengurus di kantor PCNU Kabupaten Bogor yang beralamat di Jl. Bina Citra No.5, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Alhamdulillah hari ini saya masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT untuk melanjutkan ‘Silaturahmi Menautkan Hati’ ke sejumlah tokoh di Kabupaten Bogor, kegiatan ini merupakan program 30 hari kerja setelah selasai fit and propertest yang dilakukan DPP Partai Demokrat terhadap saya sebagai calon tunggal di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Kang Dechan’s menuturkan, silaturahmi dirinya ke markas PCNU Kabupaten Bogor dalam rangka menjalin silaturahmi, dan mudah-mudahan mendapatkan wejangan dan saran untuk kemajuan Partai Demokrat Kabupaten Bogor mendatang.
“Jadi jangan sampai saya yang merupakan alumni dari Ponpes Tebu Ireng Jombang tidak pernah datang ke markas Nahdatul Ulama (NU) yang ada di Kabupaten Bogor, saya juga mengucapakan terimakasih kepada KH. Aim Zaimuddin beserta jajaran pengurus yang sudah menyambut dan menerima kedatangan kami Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor periode 2022-2027,” ungkapnya.
Kang Dechan’s juga mengatakan, Partai Demokrat Kabupaten Bogor, membuka pintu seluas-luasnya bagi kader-kader terbaik NU yang ingin mengikuti konstelasi politik dalam pemilihan anggota legislatif tahun 2024 mendatang.
“Saya yakin bahwa NU bukan milik partai tertentu, terlebih pasca selesainya Munas Lampung, NU lebih menjadi rumah besar untuk umat, makannya saya sangat yakin ketika memberikan tawaran dan membuka pintu yang seluas-luasnya bagi kader terbaik NU untuk aktif dalam politik, mudah-mudahan kami bisa berkolaborasi secara institusi dan secara pribadi, saya meminta doa dan berkahnya ke kiyai NU,” pungkasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Bogor, KH. Aim Zaimuddin mengaku menyambut baik kedatangan para pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, yang dinahkodai seorang santri jebolan Tebu Ireng Jombang, Kang Dede Chandra Sasmita.
“Terimakasih sudah menyempatkan diri silaturahmi ke NU, betul kata Kang Dede pada prinsipnya, NU tidak berafiliasi terhadap partai manapun, prinsipnya dalam Muhtamar Lampung ketua umum kami sudah kittoh, bahwa NU tidak terikat pada partai mana pun, dan membebaskan pada warganya yang akan berkontribusi di parpol, diperkenankan masuk partai mana pun,” ungkapnya.
KH. Aim Zaimuddin melanjutkan, sejauh ini baru membuka silaturahmi dengan rekan-rekan yang berjuang di partai politik, bahkan Partai Demokrat ini yang pertama.
“Biasanya yang sudah-sudah saya selalu tunda dan akhirnya gak jadi, tapi ketika kang Chandra menghubungi saya, eh langsung jadi. Saya sampaikan NU akan menjadi orang tua yang harus mampu mengayomi semuanya, dan tidak tertumpu pada satu partai saja, dan saya berharap silaturahmi ini bisa lebih intens lagi supaya kita bisa lebih kenal satu sama lain, tawaran Kang Dede saya pertimbangkan, khususnya d wilayah timur sudah saya buka ruang untuk teman-teman NU berjuang di partai politik, kami akan dorong kader-kader yang memiliki potensi, agar bisa memberi kontribusi untuk umat,” paparnya.
Terakhir KH. Aim Zaimuddin berterimakasih sudah mebuka ruang untuk para kader NU yang ada di Kabupaten Bogor, mudah-mudahan nanti ada warga NU yang mau bergabung dan berkiprah di Partai Demokrat, karena menurutnya saat ini politik bukan lagi menjadi hal yang tabu.
“Saya mendoakan dan titip kepada kang Dede, ini pertaruhan kang Dede sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, ulah ngerakeun santri, karena tidak banyak santri yang menjadi pucuk pimpinan parpol. Kalo sebelumnya ada 6 kursi di DPRD, setelah dipegang santri harus naik, ulah ngera-ngerakeun. Selain itu saya juga ingin menyampaikan bahwa nilai agama ini lebih elok dipraktikan, tidak hanya dijadikan simbol, bahkan jangan sampai dijadikan dagangan, itu keterlaluan. Jadi saya berharap Demokrat tidak menjual politik identitas, tetap selaras dengan spiritnya yakni nasionalis religius,” pungkasnya.
**gp