Jonggol | Jurnal Bogor
UPT Puskeswan Jonggol akan melakukan memonitoring kesehatan hewan kurban sekaligus sosialisasi protokol kesehatan kepada para pedagang. Upaya ini untuk menjamin kesehatan hewan ternak kurban dan mencegah masuk Penyakit Hewan Menular (PHM) ke wilayah Kecamatan Jonggol dan sekitarnya.
Kasubag TU UPT Puskeswan Jonggol Drh .Toif mengatakan, Tim Monitoring Kesehatan Hewan Ternak Kurban UPT Puskeswan wilayah II sudah melakukan kegiatan monitoring pada lapak hewan kurban di kawasan Jonggol dan sekitarnya.
Dalam kegiatan itu, tim monitoring meminta pedagang memisahkan ternak yang menunjukkan gejala sakit dengan yang sehat. “Hewan kurban yang menunjukkan gejala sakit diminta untuk dipisahkan dari ternak yang sehat,” ujar Drh Toif Kasubag kepada Jurnal Bogor , Senin (06/06/22).
Ia meminta kepada pedagang untuk mengurus rekomendasi pemasukan ternak ke Dinas Peternakan Kabupaten Bogor. Secara umum, pihak tim monitoring akan melihat kondisi lapak hewan kurban apakah cukup memenuhi aspek kesejahteraan hewan atau tidak. Semua itu kata dia, bisa dilihat antara lain terdapat tenda atau terpal, disediakan pakan dan air minum, serta kandang tidak becek.
“Untuk lapak hewan kurban yang telah dilakukan monitoring nantinya akan ditempel stiker. Tim monitoring juga melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan. Pedagang yang tidak menggunakan masker diberikan masker. Kita sampaikan agar pedagang menerapkan protokol kesehatan di lapak mereka,” paparnya lagi.
Tim Monitoring Kesehatan Hewan Ternak Kurban dari UPT Puskeswan wilayah II Jonggol sendiri merupakan para dokter hewan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
** Nay / Ramses