Home News Lies Mundur, Dewan Tagih Laporan Keuangan Perumda Jasa Transportasi

Lies Mundur, Dewan Tagih Laporan Keuangan Perumda Jasa Transportasi

JURNAL INSPIRASI – Mundurnya Lies Permana Lestari dari kursi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Jasa Transportasi per 1 Mei 2022, rupanya mendapat sorotan tajam dari Komisi II DPRD Kota Bogor. Hal itu lantaran masih ada pekerjaan rumah (PR) yang belum diselesaikan oleh Lies.

“Kami menyanyangkan mundurnya Bu Lies padahal kan prosesnya sudah panjang, Pemkot Bogor sudah melaksanakan pansel. Kita tak tahu apa alasan sebenarnya dia mundur,” ujar Anggota Komisi II DPRD, Ahmad Aswandi kepada wartawan, Selasa (10/5).

Pria yang akrab disapa Kiwong ini menyebut bahwa hingga mundur dari jabatannya Lies belum juga melaporkan pertanggungjawaban keuangan 2021.

“Jangan sampai itu terbengkalai. Karena pengalaman yang sudah-sudah termasuk audit semenjak dia dilantik itu sampai mundur itu harus clear. Semua harus diselesaikan masa kepemimpinan dia termasuk pertanggungjawaban keuangan 2021,” jelas Kiwong.

Menurut dia, setiap rapat bersama Perumda Jasa Transportasi, Komisi II selalu menekankan ada perusahaan pelat merah itu fokus kepada transportasi sebagai bisnis utama, dan jangan dulu melebarkan sayap ke sektor lain.

“Saat rapat beberapa waktu lalu, Kita pertanyakan apa yang perumda dapat dalam program Biskita, sebab saat lelang Buy The Service (BTS) di BPTJ yang menang itu PT Kodjari. Nah kesepakatan dengan perumda bagaimana?,” katanya.

Sementara saat Kerjasama Operasional (KSO) BTS 2021, perumda yang masih berbentuk Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) merupakan pemenang lelang, dengan menggandeng PT Kodjari dan PT Lorena.

“Kan saat itu pembagiannya hasilnya jelas, 46 persen PDJT, 44 Persen Kodjari dan 10 persen Lorena. Kalau sekarang bagaimana? Apa yang kita dapat dari Kodjari,” ucapnya.

Saat disinggung mengenai penunjukan plt dirut yang tak memiliki background transportasi. Kiwong menegaskan bahwa hal itu merupakan kewenangan wali kota, dan DPRD berharap agar plt dapat menjalankan serta mengurai permasalahan di perumda.

“Nanti kita evaluasi dan awasi kinerjanya. Kami sebenarnya berharap Pemkot kedepannya bisa menunjuk orang yang ahli di bidangnya.Yang harus jadi catatan adalah dengan mundurnya Dirut jangan sampai mengulang kejadian,” paparnya.

Diketahui, Pemkot Bogor menunjuk Rachma Nisa Fadliya yang merupakan ranking kedua saat open bidding direksi perusahaan pelat merah itu.

Wali Kota Bogor Bima Arya pun menyebut bahwa sebulan lalu Lies sudah mengajukan permohonan pengunduran diri lantaran alasan keluarga.

“Setelah berdialog cukup lama dengan Bu Lies saya bisa memahami bisa menerima tetapi saya minta bu dia menyiapkan dulu, berpikir dulu. Kemudian datang lagi beberapa waktu kemudian menyampaikan hal yang sama, saya minta Bu Lies untuk menyelesaikan dulu tugasnya. Koordinasi dengan pengawas lantas saya segera menunjuk plt,” jelas Bima.

Bima mengakui bahwa sebelum dilantik menjadi direktur, pemkot memang tidak membuat kontrak kerja dengan Lies Permana. “Tidak ada perjanjian kerja, artinya kan setiap saat orang bisa mengundurkan diri saya pun bisa ke Mendagri,” ungkapnya.

Bima mengaku sangat mengapresiasi kinerja eks Direktur Pengembangan Bisnis PT Sarinah itu. “Program Biskita dikawal oleh Lies dengan sangat baik sehingga terbaik di Indonesia, data-data menunjukkan seperti itu Jadi ya saya sempet ya ke Bu Lies tanya, ibu kan bagus kerjanya juga mencapai banyak terget saya masih membutuhkan. Tapi kalau pertimbangan pertimbangan kelurga pribadi tentu saya hargai,” paparnya.** Fredy Kristianto

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version