JURNAL INSPIRASI – Tokoh masyarakat (tomas) Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, mulai dari Ketua BPD, LPM, Kepala Dusun (Kadus), Rukun Warga (RW) dan tomas Kampung Cikereteg, datangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II, Kamis (13/1/2022).
Kedatangan tomas ke kantor UPT kepanjangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor yang berlokasi di komplek Pemerintahan Ciawi itu, untuk menanyakan penanganan perbaikan ruas Jalan Cikereteg yang dinilai menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalur wisata tersebut.
Para tomas Desa Ciderum yang berjumlah 6 orang itu, disambut Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II, Ade Sa’ban, mewakili Kepala UPT, Rizki Akbar yang sedang tugas ke DPUPR.
Ketua BPD Desa Ciderum, Ujang Hasbullah mengatakan, kedatangannya ke kantor UPT Jalan dan Jembatan, untuk mempertanyakan penanganan perbaikan Jalan Cikereteg yang kondisinya rusak parah.
Menurutnya, rusaknya jalan yang menjadi akses utama warga Ciderum beraktivitas maupun jalur lintasan para wisatawan saat ingin berwisata ke wilayah Pancawati, salah satu penyebab kemacetan.
“Makanya kami datang kesini ingin meminta segera ada penanganan perbaikan jalan yang rusak tersebut,” kata Ujang Hasbullah saat bertemu dengan Kasubag TU UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II, Kamis (13/1/2022).
Kadus 04 Desa Ciderum, Didin Subandi pun menanyakan kegiatan pelaksanaan pemeliharaan di ruas Jalan Cikereteg maupun Pancawati di tahun 2021.
“Sekalian saya pengen tahu anggaran pemeliharaan di ruas jalan itu,” ungkapnya.
Sedangkan tomas Cikereteg, Pepen meminta agar pihak UPT Jalan dan Jembatan segera melakukan perbaikan yang bersifat mendesak. Pasalnya, apabila menunggu perbaikan peningkatan, memakan waktu lama.
“Kalau menunggu perbaikan dengan program peningkatan, paling pelaksanaan nya bisa dipertengahan tahun. Jika memang ada anggaran darurat, kami minta untuk dilakukan perbaikan seadanya saja, terpenting jalan tersebut tidak terlalu rusak parah,” paparnya.
Kasubag TU UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II, Ade Sa’ban menjelaskan, untuk penanganan perbaikan Jalan Cikereteg yang saat ini kondisinya rusak, sudah diajukan dan mudah-mudahan terealisasi di tahun 2022 awal.
“Kami masukkan ke peningkatan dengan pengajuan betonisasi sepanjang kurang lebih 500 meter. Dan mudah-mudahan tidak dicoret lagi atau ada pemangkasan anggaran,” jelasnya kepada tomas Desa Ciderum.
Ade pun ingin ada pengawalan dari para Tomas Desa Ciderum dalam merealisasikan pengajuan peningkatan Jalan Cikereteg. Ia juga minta para tomas ikut mensosialisasikan kepada para pemilik bangunan yang memakan bahu jalan agar mau menggeser, termasuk para pedagang kaki lima (PKL) didepan Pasar Cikereteg.
“Biar drainase sepanjang jalan yang dilakukan perbaikan, kembali lagi ada. Dan itu harus dilakukan sosialisasi kepada para pemilik bangunan maupun PKL,” ujarnya.
Selain itu, terkait penanganan perbaikan dengan anggaran bersifat darurat atau pun pemeliharaan mulai dari Jalan Cikereteg sampai ke Pancawati, tahun 2021 tidak ada anggaran sama sekali.
“Karena saat itu Jalan Pancawati kami ajukan peningkatan, jadi anggaran pemeliharaan berikut untuk Jalan Cikereteg tidak ada. Tapi diperjalanan, anggaran untuk peningkatan ruas jalan itu dicoret dan dialihkan kepada penanganan Covid-19. Tahun 2021 murni tidak ada anggaran pemeliharaan untuk ruas Jalan Cikereteg dan Pancawati,” imbuh Ade.
Meski begitu, Ade berjanji akan melakukan musyawarah dengan Camat Caringin untuk membahas terkait penanganan darurat agar Jalan Cikereteg bisa dilakukan perbaikan.
Apalagi, Ade mengaku belum lama ini ikut rapat dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Pancawati bersama para pengusaha untuk penanganan kerusakan jalan dan adanya jembatan yang rusak di wilayah tersebut.
“Alhamdulillah para pengusaha waktu rapat, bersedia membantu memperbaiki kerusakan jalan yang bersifat penanganan sementara sebelum ada peningkatan dari Pemerintah Kabupaten Bogor,” jelasnya.
** Dede Suhendar