Home News Dak Beton Rembes, Disdik Ajukan Percepatan Pembangunan

Dak Beton Rembes, Disdik Ajukan Percepatan Pembangunan

Rameni

JURNAL INSPIRASI – Rembesnya dak beton di SDN 4 Tlajung Udik yang dikerjakan PT Fachry Lavoro pada tahun anggaran 2019 dengan anggaran Rp702.330.000 disikapi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SD dan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rameni.

“Dengan adanya laporan tersebut kami akan meninjau ke lokasi SDN 4 Tlajung Udik, jika memang sangat parah maka akan kami usulkan untuk segera dilakukan peningkatan,” ujar Rameni, Senin (10/01/22).

Dia mengatakan, saat itu pasti sudah ada pertanggung jawaban, baik dari pihak kontraktor maupun dari Dinas Pendidikan. Namun secara teknis kata dia, jika kerusakan itu mengelupas maka memang harus dilakukan perawatan yang harus dilaksanakan pihak sekolah sendiri mengingat rehabilitasi rencana bertingkat yang dilaksanakan di SDN 4 Tlajung Udik.

Sedangkan dak beton tidak bisa dijadikan sebagai atap sehingga hal itu yang mengakibatkan terjadi rembes karena terlalu lama.

“Kita selalu mengajukan percepatan pembangunan untuk rehabilitasi rencana bertingkat, kenapa? , ya karena itu tadi dak beton itu tidak bisa dijadikan atap sehingga solusinya memang harus segera dibangun,” jelasnya.

Menurutnya , adapun dengan terlihatnya besi pada bangunan dak beton tersebut memang kurang pas , namun kesalahan tersebut masih dalam skala tidak terlalu parah, karena besi hanya nongol pada beberapa spot saja dan tidak menyeluruh. Banyak faktor yang mengakibatkan munculnya besi, ditambah pekerjaan tersebut sudah berjalan selama 2 tahun.

“Cuma kita pastikan kekhawatiran ambruk itu insya Allah tidak terjadi, kecuali ada goncanagan besar , standarnya usia beton setelah 28 hari itu sudah dipastikan kokoh dan tidak akan berubah lagi,” ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya mencoba untuk mengajukan semua yang sudah dilakukan rehabilitasi rencana bertingkat, namun kembali kepada kesediaan dana. Untuk tahun ini hanya Rp 90 miliar yang dibagi menjadi 3 bagian dan banyak kegiatan yang pasti dipangkas.

“Masih banyak PR kami, tahun ini kami mengajukan 200 RKB tapi hanya 10 yang akan direalisasikan, ya kita optimalkan sebaik mungkin. Kita lihat dan evaluasi dari tahun 2019 kebelakang, mana yang harus disegerakan walaupun idealnya semua harus segera dibangun RKB,” pungkas Rameni.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version