JURNAL INSPIRASI – Program Bogor Tanpa Kantong Plastik mendapatkan apresiasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia. Program untuk mewujudkan tata kelola lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan ini menyabet kategori Smart Environment.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya dan disaksikan oleh Menkominfo Johnny G Plate dalam Closing Ceremony Gerakan Menuju Smart City di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021).
Smart Environment merupakan lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik lingkungan yang bersih tertata dan Ruang Terbuka Hijau yang stabil.
BACA JUGA Bima Ultimatum Kontraktor Pedestrian Sudirman
“Yang menjadi penilaian dalam ajang ini adalah program Bogor Tanpa Kantong Plastik. Sejak 2018 kami mulai di toko atau retail modern. Proses yang panjang selama tiga tahun dan berkurangnya ribuan ton sampah di Kota Bogor,” ungkap Bima Arya.
Berdasarkan data DLH Kota Bogor, sampah di Kota Bogor terdiri dari 65 persen sampah organik dengan 13 persen adalah sampah plastik. Setelah penerapan Perwali Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di toko atau retail modern, sampah plastik dapat direduksi hingga 600 kilogram per hari.
Bima menambahkan, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi Pemkot Bogor, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk melanjutkan dan memperluas program tanpa kantong plastik ini.
BACA JUGA Tarif Biskita Tunggu Instruksi Pusat
“Penghargaan ini didapat ketika kita melangkah babak baru dalam program Bogor Tanpa Kantong Plastik, yaitu merambah pasar tradisional. Kita melihat warga Kota Bogor siap untuk mengubah perilaku. Awal-awal sulit, tapi kemudian ternyata semakin terbiasa. Karena itu kami optimis di pasar tradisional bisa kita terapkan,” jelas Bima.
Untuk di pasar tradisional, lanjutnya, akan diterapkan secara bertahap. “Strateginya di pasar kering, sambil bertahap kita menyiapkan tas subtitusi untuk pengganti dan memudahkan pelanggan membawa barang atau produk yang memang membutuhkan tas khusus, seperti lauk pauk dan lain-lain. Strategi kita siapkan dulu barang substitusinya,” katanya.
BACA JUGA Penataan Suryakencana Mubazir
Di tempat yang sama, Kepala DLH Kota Bogor Deni Wismanto menyatakan, penghargaan Smart Environment untuk program Bogor Tanpa Kantong Plastik ini merupakan hasil dari upaya bersama yang melibatkan banyak pihak.
“Bahwa keberhasilan ini bukan hanya peran pemerintah, tapi kolaborasi dengan semua. Kita juga gandeng komunitas peduli lingkungan, pelaku usaha, akademisi dan semuanya untuk ikut terlibat. Tidak ada yang tidak mungkin kalau dilakukan bersama-sama,” ujar Deni.
**fredyk/rls