JURNAL INSPIRASI – Tiga nama calon direktur Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) telah dikantungi panitia seleksi (pansel). Rencananya, ketiganya akan diserahkan kepada Wali Kota Bima Arya pada Senin (29/11), dan bakal dilantik pada 6 Desember 2021.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevy mengatakan bahwa seharusnya pemerintah memahami situasi yang saat ini sedang terjadi di tubuh PDJT.
“Persoalan yang terjadi di PDJT tidak hanya lepas dari sisi manajemen, tetapi harus ada keahlian secara khusus berkaitan dengan penguasaan bidang transportasi,” ujar Rusli kepada wartawan, Kamis (25/11).
BACA JUGA Niat Ngadu ke Ketua DPRD Malah Kecewa
Kata dia, pansel sudah melakukan kinerjanya, sehingga dewan hanya memberikan masukan saja. “Harapan kita PDJT kedepan bisa mempunyai harapan yang betul-betul memaksimalkan keberadaannya,” ungkapnya.
Selain PDJT bisa normal kembali, kata dia, diharapkan bisa memberikan PAD juga bagi pemeritah daerah, tidak hanya sekarang yang menjadi ‘bulan-bulanan’. “Penting bagi saya ketika basic itu menjadi dasar,” tegasnya.
Rusli menambahkan, pansel ini mempunyai kajian dan penilaian. Hanya saja, perlu di garis bawahi bahwa persoalan transportasi bukan persoalan yang mudah atau bisa jalan begitu saja.
Rusli mengaku, berdasarkan hasil ekspos Plt. PDJT terhadap komisi 2, PDJT ini akan pulih dalam waktu 5 tahun untuk kembali kepada situasi normal.
BACA JUGA Satpol PP Tertibkan PKL ‘Nakal’ Tugu Wates
Realitanya, sambung Rusli, hal itu merupaka. proses yang belum dijalankan. “Ketika hari ini ditetapkan, jangan melebihi dari lima tahun sesuai eksposnya. Mudah-mudahan ini bisa dikatakan berhasil satu dua tahun ini, bisa lebih memaksimalkan apa yang menjadi keinginan PDJT,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Pansel, Dody Ahdiat mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan ketiga nama tersebut kepada Wali Kota Bima Arya pada Senin (29/11) mendatang untuk dipilih satu diantaranya.
“Selanjutnya menjadi hak prerogatif wali kota untuk memilih salah satu. Rencananya pelantikan akan dilaksanakan pada 6 Desember 2021,” ujar Dody.
BACA JUGA Kades Singasari Jonggol Dukung Wacana Pemekaran
Namun, saat disinggung mengenai hasil penilaian dari tiga kandidat tersebut. Dody enggan membeberkannya. “Kalau nama bisa, tapi nilai nggak bisa,” ucap Dody.
Saat disinggung mengenai polemik yang terjadi lantaran para calon direktur PDJT tak memiliki basic di bidang transportasi. Dody menegaskan bahwa sejak awal pansel tidak memasukan latar belakang tersebut sebagai persyaratan. Lantaran PDJT dinilai masih sakit dan membutuhkan pengusaha ‘gila’ yang mau mengerahkan semua tenaga serta waktu untuk kembali menghidupkan PDJT.
“Kedepan PDJT memiliki banyak peluang bisnis, seperti bengkel, SPBU, derek, dan parkir. Tim restrukturisasi sendiri sudah membuat treatment itu,” jelasnya.
**fredykristianto