JURNAL INSPIRASI – Proyek pembangunan pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat sekitar.
Bagaimana tidak, pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp5 miliar itu. Katanya bakal dikerjakan dalam kurun waktu kurang dari dua bulan pengerjaan. Tak aneh proyek pembangunan tersebut dinilai tergolong gila oleh sebagian kalangan.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor Fahreza Berliansyah menilai jika proyek pembangunan pedestrian dan jalur sepeda itu tergolong gila.
Baca Juga: Komisi III Kecewa Proyek Pembangunan Infrastruktur Dikerjakan Akhir Tahun
Sebab dengan nilai pekerjaan yang mencapai Rp5 mililar, waktu pengerjaan hanya sekitar satu bulan. Ia pun mengaku khawatir pekerjaan bakal tidak beres secara kualitas dan progres waktu, mengingat waktu pengerjaan yang sedikit.
“Agak tergolong gila sih. Masa proyek Rp5 miliar, waktu pengerjaannya hanya sebulan. Jujur saya khawatir ini pekerjaannya tidak akan benar,” katanya, Senin (22/11/ 2021).
Selain itu, Fahreza juga menyoroti adanya kabar proyek ini justru diperjualbelikan demi mengejar target pembangunan. Ia pun berharap hal itu tidak terjadi.
Baca Juga: Komisi III Terkejut Saat Sidak Proyek SMPN 3 Megamendung
Pihaknya mengingatkan Pemkot Bogor agar hal ini menjadi perhatian kedepannya dan tidak lagi terjadi. Sebab melaksanakan pembangunan fisik yang baru dimulai pada akhir tahun amat sangat beresiko.
Proyek ini pun jadi perhatian banyak pihak, sehingga ia mengaku bakal mengawal proyek hingga tuntas lantaran duit rakyat yang digunakan tidak sedikit.
“Seharusnya Pemkot Bogor lebih sadar terkait apa yang akan dikerjakan. terutama terkait kualitasnya. Karena ini kan pakai uang rakyat kami akan awasi terus proyek ini. Jangan sampai hasilnya tidak sesuai dengan uang yang dianggarkan,” ujarnya.
Baca Juga: Sidak Proyek Irigasi, Achmad Fathoni: Kontraktor Gak Bisa Bener Ganti Aja !
Ia pun mengingatkan kontraktor untuk tidak memperjualbelikan paket tersebut agar tetap menjaga kualitas dan spek pekerjaan, baik pedestrian maupun jalur sepeda.
“Kalau buru-buru juga kan pengerjaannya tidak akan baik juga dan berpengaruh kepada kualitas. Semoga saja pekerjaan ini bisa sesuai dengan kualitas dan tepat waktu,” katanya.
**ahmadsolehudin/mg-uika