JURNAL INSPIRASI – Ratusan warga Kampung Cigowong, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor terpaksa harus merangkak saat melewati jembatan darurat Cigowong yang terbuat dari bambu hasil swadaya masyarakat.
Jembatan yang berada di Kampung Cigowong RT 01 RW 07 yang melintasi Sungai Cidurian itu sepanjang 16 meter dan lebar 1,20 Cm, terbuat dari material kayu dan bambu. Kondisi ini membuat orang yang melewatinya harus berhati-hati dimana keberadaan jembatan bambu itu reyot saat dilintasi dan dibawah jembatan terdapat air sungai yang cukup deras.
Sebelumnya, Jembatan Cigowong itu sudah 3 kali hancur dihantam banjir bandang Sungai Cidurian.
BACA JUGA: Bank Kota Bogor Tingkatkan Kompetensi Sertifikasi Ahli Pembangun Integritas
“Pertama pada Januari tahun 2020 lalu dan dibangun kembali oleh swadaya masyarakat dan pemerintah Desa Sukamaju waktu itu. Akan tetapi, pada pertengahan tahun 2021 jembatan tersebut kembali dihantam air Sungai Cidurian sebanyak dua kali,” kata Ketua RW setempat Ade Sopian kepada Jurnal Bogor, Kamis (18/11/21).
Menurutnya, keberadaan jembatan darurat saat ini kondisinya sangat miris, padahal ratusan masyarakat sangat membutuhkan jembatan yang satu-satunya itu. Akibatnya silaturahmi keluarga antara keluarga ketidak adaan jembatan ini menjadi putus.
Di wilayah tersebut terdapat sebanyak 560 jiwa, jembatan penghubung Desa Sukamaju ke Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg itu aktivitas sehari-hari warga menjadi terganggu.
BACA JUGA: Kejar Target, Muspika Nanggung Kebut Vaksinasi
“Kita punya orang tua di seberang sana ada anak sekolah ada ibu-ibu pengajian nggak ada jembatan ini ya putus semuanya. Jadi kaya saudara putus silaturahmi karena nggak ada jembatan,” imbuhnya.
Ia berharap kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk segera membangun jembatan permanen
“Sekali lagi kepada pemerintah pusat tolong didengar lah aspirasi warga kampung Cigowong untuk mempunyai jembatan yang layak,” pungkasnya.
**andres