JURNAL INSPIRASI – Warga Desa Cimande, Kecamatan Caringin, terutama para pengurus Padepokan Pencak Silat Cimande terus mengawasi pelaksanaan pembangunan tembok penahan tebing (TPT) yang sedang dikerjakan CV. Serintunan dengan nilai kontrak sebesar Rp557 juta lebih.
Ketua Padepokan Pencak Silat Cimande, Encis mengatakan, untuk mendapatkan bantuan pembangunan proyek TPT pasca terjadinya longsor, memakan waktu hampir dua tahun.
“Saya ajukan di tahun 2019 lalu, setelah tebing parkiran padepokan longsor. Alhamdulillah akhirnya tahun ini dibangun juga,” katanya kepada wartawan.
BACA JUGA: Gandeng Semua Unsur, Vaksinasi Desa Cijeruk Capai 60 Persen
Menurutnya, hampir setiap hari warga yang juga sebagai pengurus padepokan, melihat para pekerja dari pihak ketiga mengerjakan pembangunan TPT tersebut.
“Memang setiap hari ada saja warga yang mengawasi pengerjaan proyek,” ungkap Encis.
Bahkan, lanjutnya, saat sedang melakukan pemasangan pondasi tebing didepan Padepokan, dirinya meminta kepada pihak pelaksana untuk mengerjakan sesuai perencanaan dan tidak asal-asalan.
“Ternyata pengerjaannya sangat bagus dan cepat. Bayangkan saja, hanya dalam beberapa minggu TPT halaman Padepokan sudah hampir selesai,” papar Encis yang juga termasuk salah satu tokoh juga di Desa Cimande.
BACA JUGA: Warga Minta TPU Kampung Lengkong Diperlebar
Encis mengaku akan mengajukan usulan kembali kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, terkait penataan Padepokan untuk tahun anggaran 2022 nanti.
“Padepokan ini sudah menjadi aset pemerintah. Jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan anggaran baik untuk pemeliharaan dan lainnya, sudah menjadi tanggungjawab pemerintah,” jelasnya.
Sementara, Ronny perwakilan CV. Serintunan yang melaksanakan proyek dibawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor menegaskan, dalam pelaksanaan pengerjaan proyek TPT ini, pihaknya lebih mengutamakan kualitas bangunan.
BACA JUGA: Toko Mario Buka, Pedagang Pasar Caringin Gulung Tikar
“Saya juga takut kalau kerja asal-asalan. Belum apa-apa sudah longsor lagi, saya juga yang rugi,” imbuhnya.
Ronny pun optimis pelaksanaan pengerjaan proyek TPT dapat selesai tepat waktu atau sesuai dengan masa kontrak kerja selama 75 hari.
“Walaupun ada perubahan gambar, saya optimis proyek ini selesai tepat waktu,” tukasnya.
**dedesuhendar