Home News Nyalakan Alarm Bencana

Nyalakan Alarm Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendesak Pemkot untuk membunyikan alarm siaga bencana.

Minta Pemkot Optimalkan BTT

JURNAL INSPIRASI – Banyaknya bencana yang terjadi di Kota Bogor sejak awal November terus menjadi perhatian. Pada Minggu (7/11), terjadi 33 bencana terjadi saat hujan deras.

Adapun bencana terdiri dari 14 kejadian tanah longsor, 14 kejadian banjir lintasan, satu kejadian pohon tumbang, satu kejadian rumah roboh, satu kejadian TPT ambruk, satu kejadian pondasi rumah retak dan satu kejadian rumah ambrol.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendesak Pemkot untuk membunyikan alarm siaga bencana dengan meminta BPBD Kota Bogor bersiaga penuh, termasuk optimalisasi dana BTT untuk tanggap bencana.

BACA JUGA: Minta Pemkot Prioritaskan R3

“Alarm siaga bencana harus dibunyikan. BPBD harus standby dan selalu on call, siaga penuh dalam tanggap bencana dengan merespon cepat aduan warga,” kata Atang, Senin (8/11).

Atang menyebutkan bahwa peran lurah dan camat sebagai aparatur wilayah juga sangat penting dalam penanggulangan bencana ini.

“Keberadaan camat dan lurah menjadi sentral karena posisinya sebagai pamong wilayah, yang faham situasi wilayah. Koordinasi dengan RW RT dan pengurus lingkungan lain sangat penting untuk antisipasi ataupun respon cepat dari berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan,” tegas Atang.

BACA JUGA: Tiga Orsap PPP Bantu Warga Terdampak Bencana di Bogor Utara

Kata dia, BPBD dapat memaksimalkan penggunaan anggaran BTT sebesar Rp30 miliar untuk menanggulangi bencana.

“Di APBD perubahan 2021 kemarin kita telah anggarkan anggaran BTT sebesar Rp 30 miliar. Untuk kedaruratan, jangan lamban. Jangan birokratis. Jangan sampai ada sisa anggaran (SILPA) dari BTT, sementara kondisi rakyat sangat membutuhkan akibat bencana,” paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meninjau lokasi longsor di Kampung Kramat, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (8/11). Seperti diketahui, pada lokasi longsor tersebut, dua orang mengalami luka ringan.

“Saya minta di bawa ke RSUD khawatir ada luka di dalam tapi yang penting supaya tidak terjadi lagi dan ada korban saya minta untuk di pindahkan dan warga sudah setuju,” ujar Bima.

BACA JUGA: Hari Pahlawan, Pemkot Ubah Dua Nama Jalan

Ia a meminta agar lurah mencarikan kontrakan bagi warga yang tertimpa longsor. “Ini peringatan untuk semua warga yang tinggal di daerah yang rawan dan tidak ada legalitasnya. Saya gembira karena warga Sudah menyadari dan dengan keinginan sendiri tidak mau tinggal lagi disitu,” katanya.

Seperti diketahui, sebanyak dua penghuni rumah di Kampung Kramat RT 05 RW 01, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, luka-luka pada pundak serta kaki lantaran tertimpa tembok rumah lantaran rumahnya tertimbun longsor. Peristiwa tanah longsor terjadi sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu, sedang bersantai di dalam kamarnya dengan kondisi cuaca sedang hujan lebat.

**fredykristianto

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version