28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

IPDMIP Bekali Poktan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan

Malang | Jurnal Inspirasi

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melaksanakan berbagai kegiatan pemberdayaan bagi petani dan penyuluh. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani padi di daerah irigasi melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).

Progam Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) dibangun dalam rangka menciptakan partisipasi aktif penyuluh dan staf lapang dalam melakukan pendampingan bagi petani. Tentunya diperlukan kesamaan persepsi dan kompetensi teknis penyuluh dan staf lapang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. IPDMIP dilaksanakan secara terintegrasi lintas sektor dengan mengedepankan partisipasi stakeholder.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, berharap, melalui berbagai kegiatan yang dikembangkan proyek ini akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional.

IPDMIP telah membiayai kegiatan yang terkait dengan peningkatan SDM Pertanian rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten, perbaikan manajemen operasional dan pemeliharaan irigasi dan penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan. Terkait dengan Peningkatan kualitas SDM Pertanian, Projek IPDMIP dalam pelaksanaannya terjadi proses pembelajaran disampaikan oleh penyuluh kepada petani melalui Sekolah Lapangan dan berbagai metode penyuluhan lainnya, diantaranya demonstrasi alat, penyuluhan antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan, dan lainnya,” ujar Dedi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BPPSDMP melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu menyelenggarakan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) dengan alokasi peserta seluruhnya sebanyak 408 orang yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pati, Kabupaten Purworwjo dan Kabupaten Banyuwangi.

Untuk Kabupaten Banyumas sebanyak 120 orang, 31 diantaranya Pasutri kelompok tani. Materi pelatihan disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Batu kolaborasi dengan penyuluh Banyumas yang sudah mengikuti kegiatan TOT dan Praktisi. Adapun materi yang didapat peserta antara lain:

1) Asuransi Usaha Tani Padi
2) Koperasi Usaha Rakyat
3) Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
Rumah Tangga
4) Pembiayaan Keuangan Usaha Tani
5) Dan ditutup dengan Penjelasan Metodologi PLEK bagi Ketua Kelompok Tani dan Rencana Tindak Lanjut.     

Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) akan berlangsung selama 2 hari dimulai tanggal 28 sd 29 Agustus 2021, prosesi pembukaan dilakukan di Hall Brizantha BBPP Batu oleh Sekretaris Badan PPSDMP Kementan, didampingi Kepala BBPP Batu, DR. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si beserta jajarannya, Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Ir. Jaka- Budi Santoso, MM.

Pada sesi sambutan Sekretaris Badan PPSDMP Kementan, DR. Ir. Siti Munifah S.Mi., mengatakan
Selain menyiapkan pangan bagi 276 jt jiwa melalui IPDMIP BPPSDMP juga menyiapkan profesionalisme pengelolaan manajemen keuangan bagi ketua dan pengurus Poktan melalui pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan kelompoktani. Kegiatan ini dikemas secara unik karena melibatkan pasangan suami istri kelompoktani.

Perlu ga sie pelatihan ini? Itulah pertanyaan yang terlontar dari Sesba BPPSDMP Siti Munifah, didepan peserta Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan secara serentak 120 orang peserta menjawab perlu.

Kita termasuk negara yang kaya, air yang melimpah, cahaya matahari diperoleh secara gratis selama 350 hari, modal yang besar dan tidak kita sadari.

Wajar kalau pertanian harus menguntungkan oleh karena itu para peserta harus mampu bagaimana menekan biaya produksi sehingga dengan demikian keuntungan akan lebih meningkat. Inilah salah satu manfaat dari pelatihan ini.

Lebihlanjut, Petani ada di garda terdepan dalam memberikan pangan kepada manusia di manapun berada. Untuk itu sektor pertanian harus dikelola dengan baik, agar petani punya daya saing dalam menjalankan usahanya.

Di sisi lain, kelompok tani harus kuat. Jangan hanya sekadar kelompok tani papan nama, hanya digunakan di saat akan datang bantuan dari pemerintah maupun swasta, selebihnya tidak berfungsi sama sekali. Jangan bersifat situasional, tapi harus ditekuni secara mandiri, sehingga sebagai petani hidupnya bergengsi.

Menuntut ilmu itu wajib, mulai dari kandungan sampai liang lahat. Tidak perlu ragu, malu kalau
ada hal-hal yang tidak dipahami perlu terkait PLEK, bertanya pada penyuluh/atau bila perlu pada anak-anak kita yang jauh memahami tentang IT, lainnya agar bisa memanfaatkan KUR.

Jangan katakan pada anak cucu kita bahwa pertanian itu susah tapi tanamkan dalam benak pikiran anak anak muda manfaaat dari sektor pertanian bahwa pertanian mampu memberi kehidupan bagi dikehidupan dimasa mendatang. Pungkas Siti Munifah.

** T2S /BBPP Batu

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles