Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor memutuskan bahwa Kota Bogor tetap menerapkan PPKM Level 4 wilayah agromerasi sesuai instruksi Kemendagri.
Wali Kota Bima Arya mengatakan Bahw Pemkot Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk menunjukan perbaikan. Pasalnya, posisi angka aktif positif saat ini berjumlah 3 ribuan dari sebelumnya mencapai 8 ribu orang sebelum PPKM. Tak hanya itu, angka kesembuhan dan kematian juga sudah baik di tingkat Jawa Barat maupun nasional.
“Jadi secara umum semua upaya akan dilakukan kembali secara masif agar Kota Bogor bisa turun ke level 3. Syaratnya angka positif per hari harus dibawah 100. Begitupun dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) juga turun. Walau saat ini masih berada di 60 persen,” ungkap Bima kepada wartawan, Selasa (3/8).
Menurut dia, upaya menekan laju Covid-19 akan terus dilakukan, salah satunya dengan mengurangi mobilitas dan kerumunan warga melalui Ganjil Genap (Gage). Selain menguatkan tracing kontak erat kasus positif.
“Jadi testing dan tracing diperkuat. Bila ada 1 positif, harus bisa ditracing 15 kontak erat dalam waktu 72 jam. Pengawasan isoman diperkuat jangan sampai ada perburukan sehingga dibawa ke rs,” jelasnya.
Kemudian, sambung dia, dalam PPKM pengawasan tingkat wilayah diperkuat hingga ke tingkat RT. “Kebijakan untuk PPKM pasar tradisional, rumah makan, mal sesuai dengan level 4,” katanya.
Upaya terakhir, sambung Bima, Pemkot Bogor akan terus menggenjot proses vaksinasi dengan target 30 persen. “Saat ini kita sudah mampu menargetkan 17 ribu perhari. Tapi tergantung suplai dari pusat, kalau lancar Oktober selesai. Namun, bila tersendat bisa mundur lagi. Di Kota Bogor sendiri ada 16 sentra vaksin. Per hari bisa 17 ribu vaksinasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bima menyatakan, pihaknya akan segera meluncurkan program ASN Kota Bogor peduli selama satu bulan kedepan. “Kami akan meluncurkan ASN peduli yang akan dialokasikan untuk membelanjakan kebutuhan keluarga yang terpapar untuk dipenuhi dari UMKM terdekat. Jadi ada anggaran yang disisihkan oleh ASN se-kota Bogor untuk belanja dan didistribusikan ke kelurahan bagi warga yang terdampak PPKM,” jelasnya.
** Fredy Kristianto