Cigombong | Jurnal Inspirasi
Sebanyak 45 pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Rehabillitasi Kana di Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, terpaksa harus dilakukan tes antigen setelah dua petugas di yayasan tersebut dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR).
Kepala Puskesmas Cigombong, dr. Dian Nurdiani mengatakan, Satgas Covid-19 Kecamatan Cigombong menerima laporan ada petugas Yayasan Rehabillitasi Kana terpapar virus corona setelah menjalani tes PCR. Namun karena di yayasan tersebut ada beberapa pasien ODGJ, maka secara prosedur semuanya harus di-tracking.
“Jadi kami bersama tim Satgas Covid-19 Kecamatan Cigombong lengkap, ada camat, Kapolsek, Danramil dan kades mendatangi lokasi tersebut untuk memastikan kondisi di yayasan tersebut,” ujar dr. Dian kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Dari puluhan pasien ODGJ yang ada di Yayasan Rehabillitasi Kana akan menjalani rapid tes antigen. “Karena alat rapid hari ini habis, maka baru besok pasien ODGJ ini akan dirapid tes antigen,” ungkapnya
Dari hasil tracking, 20 pasien ODGJ mengalami keluhan batuk dan demam. Namun untuk kepastian mereka terpapar Covid-19 atau tidak harus melalui serangkaian tes. “Ya dalam beberapa hari ini akan bisa dipastikan mereka terpapar atau tidaknya,” ucapnya
Sementara, Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Cigombong, Minarso memastikan untuk sementara waktu lokasi ini disterilkan. “Tidak boleh ada yang keluar masuk, dari lokasi yayasan ini,” tegas Minarso
Selama masa sterilisasi, Satgas Covid-19 Desa Tugu Jaya akan mengawasi aktivitas di Yayasan Rehabillitasi Kana ini. “Kami minta juga pengelola yayasan untuk berkoordinasi dengan kami Satgas Covid-19 Kecamatan,” pungkasnya
Secara keseluruhan, ada 58 orang di Yayasan Rehabillitasi Kana ini diantaranya, 8 orang staf yayasan, 5 pekerja lapangan dan 45 pasien ODGJ.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Tugu Jaya, Muhamad Rifki Abdilah mengaku akan terus memantau yayasan tersebut selama masa sterilisasi. “Kita juga sudah meminta 5 pekerjanya diliburkan dulu, karena kelima ini warga sekitar,” ujar Muhamad Rifki
Namun dari pengakuan pengelola yayasan, kelima pekerja tersebut telah diliburkan sejak tiga hari lalu. “Sekarang hanya staf dan pasien ODGJ di yayasan itu, yang notabenenya warga luar,” terangnya.
Pasien ODGJ yang ada di Yayasan Rehabillitasi Kana rata-rata berusia diatas 40 tahun dari berbagai daerah di Indonesia. “Tidak pasien ODGJ warga Kabupaten Bogor, semua rata-rata orang luar Bogor,” tukasnya.
 ** Dede Suhendar