Home News Puluhan Lapak Pedagang Masjid Atta’Awun Dibongkar

Puluhan Lapak Pedagang Masjid Atta’Awun Dibongkar

Cisarua | Jurnal Inspirasi

Puluhan lapak pedagang di lokasi Masjid Atta’Awun, Puncak-Cisarua, Kabupaten Bogor, diratakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Pembongkaran itu dilakukan, setelah adanya laporan dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Atta’Awun terhadap keberadaan pedagang yang dinilai mengganggu.

Meski sempat ada penghadangan oleh para pedagang saat petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP bersama Polri dan TNI akan membongkar, namun tidak butuh waktu lama puluhan lapak pedagang yang dibangun menggunakan baja ringan itu, rata dengan tanah.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Iman WB mengatakan, sebelum melakukan eksekusi, terlebih dahulu para pedagang diberikan surat pemberitahuan.

 “Surat sudah dua kali kami layangkan kepada pedagang di lahan parkir Masjid Atta’Awun ini,” ungkapnya kepada wartawan saat mengawal jalannya pembongkaran dengan menggunakan satu unit alat berat, Selasa (22/6).

Iman menjelaskan, keberadaan lapak pedagang ini mengganggu warga yang akan melaksanakan ibadah di masjid. Karena, lahan untuk area parkir sempit akibat adanya pedagang di lahan yang bukan peruntukan.

Selain itu, lanjutnya, pembongkaran lapak pedagang menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor.

“Lokasi Masjid Atta’Awun menjadi salah satu cluster penyebaran Covid-19,” katanya dihadapan puluhan pedagang saat diminta untuk tidak dilakukan pembongkaran.

Iman mengungkapkan, dalam pembongkaran ini, Satpol PP hanya membongkar lapak pedagang yang berada di lahan parkir dan tidak terdata pihak DKM Ata’un berjumlah sekitar 95 unit.

 “Selebihnya pedagang yang terdata DKM Atta’Awun tidak dibongkar, karena sesuai peruntukan. Jadi warga yang ke Masjid Atta’Awun tidak usah kuatir, masih ada pedagang yang berjualan,” paparnya.

Terkait paska di bongkar, Iman menyatakan pemerintah akan memikirkan nasib para pedagang yang lapaknya dibongkar setelah masa pandemi Covid-19 berakhir.

 “Sekarang sedang tingginya penyebaran Covid-19. Makanya, saat ini lebih baik diam dulu saja di rumah dengan membatasi aktivitas di luar,” imbuhnya.

Sementara, Sri Haryati mengaku pasrah dengan pembongkaran yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Bogor terhadap tempat usahanya tersebut.

Wanita yang merupakan warga Kampung Naringgul RT 01/17 Desa Tugu Selatan itu pun tidak bisa berbuat apa-apa saat alat berat meratakan tempat mengais rezekinya.

 “Saya jualan kopi dan sekarang setelah dibongkar jadi bingung akan mencari rezeki kemana lagi,” tukasnya.

** Dede Suhendar

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version